Kamis, 03 Juli 2014

White House Down








White House Down begitu judul filmnya. Mungkin sebagian  teman-teman sudah pernah menonton film ini. Walau begitu, saya ingin menceritakan kembali film ini. Karena menurut saya, film ini keren.

Kisah ini tentang kondisi negara AS dengan presidennya, Sawyer (Jamie Foxx) menginginkan penarikan pasukan AS dari Timur Tengah. Karena menurutnya, banyak kerugian yang ditimbulkan dari peperangan di Timur Tengah. Salah satunya banyak dana yang dikeluarkan untuk kepentingan perang di Timur Tengah. Langkah pertama presiden AS, Sawyer adalah berdamai dengan Iran.

Presiden Sawyer berpidato tentang rencana penarikan pasukan AS dari Timur Tengah dan dia meminta dukungan dari negara-negara lainnya. Selain mencari dukungan dari sekutu negara-negara lainnya, Sawyer tentunya juga meminta dukungan dari dalam negeri.

Usai pulang dari minta dukungan di Jenewa, Sawyer mendapat telepon dari Jubir kepresidenan. Jubir tidak setuju dengan rencana Sawyer menarik pasukan dari Timur Tengah. Dia mengatakan bahwa pihak industri persenjataan akan tidak senang dengan rencana ini. Sementara kedudukan pihak industri didukung oleh dua kubu politik di AS.

Di sisi lain ada seorang mantan prajurit AS di Afghanistan ingin melamar menjadi pengawal presiden. Dialah John Cale (Channing Tatum). John telah bercerai dengan istrinya dan dia mampir untuk menjemput putrinya, Emily Cale (Joey King).

Disinilah ketidakharmonisan antara Emily dan John. Karena menurut istri John, John telah ingkar janji untuk melihat penampilan Emily di sebuah acara. Emily kecewa. Kekecewaannya ini ditampakkan sewaktu Emily dan John pergi. Emily memanggil ayahnya dengan panggilan nama, ‘John’ dan bukan Dad atau Pap. Emily mulai tersenyum ketika John memberikannya undangan untuk berkunjung dan melihat-lihat Gedung Putih.

Emily gadis kecil berusia 11 tahun. Kegemarannya tertuju pada dunia politik, terutama rasa simpati dan mengidolakan presiden Sawyer. Rasa simpati ini muncul, sejak presiden AS itu memulangkan John dari Afghanistan. Berita-berita politik menjadi ketertarikan sendiri bagi Emily.

Kedatangan John ke Gedung Putih bukan saja untuk menemani Emily keliling Gedung Putih. Tapi dengan tujuan melamar menjadi pengawal presiden AS. John diminta untuk menemui Carol Finnerty (Magie Gyllenhall). John terkejut begitu bertemu dengan Carol yang ternyata adalah temannya sewaktu kuliah. Namun sewaktu wawancara, catatan tentang John banyak minus-nya. Terlebih John dikenal tidak baik sewaktu kuliah, sehingga John tidak diterima menjadi pengawal presiden. Walau John berusaha meyakinkan Carol, tetap saja John tidak diterima.

Setelah itu barulah, John dan Emily ikut bersama rombongan berkeliling Gedung Putih.  

Sementara itu, di dalam Gedung Putih ada serombongan datang orang memakai pakaian ala cleaning service. Lalu mereka menuju ke gedung bioskop khusus untuk keluarga presiden. Dengan berpakaian cleaning service seperti itu, orang mengira mereka adalah para pekerja yang sedang menge-check kondisi bioskop.

Ada seseorang yang bertugas membawa peralatan kebersihan dalam troly. Dia bawa troly itu ke tengah dan ditinggal begitu saja. Beberapa detik kemudian terdengar bunyi ledakan. Kondisi panik, para pengunjung sibuk, para petugas keamanan segera sibuk. Pendek kata, kondisi Gedung Putih ricuh dan kacau.

Pada saat itulah, orang-orang yang berada di gedung bioskop kepresidenan, beraksi, mereka menembaki para petugas keamanan. Mereka langsung menuju ke ruang persenjataan. Berbagai senapan mesin mereka gunakan, satu persatu penjaga keamanan tumbang.

Mereka segera menuju ke ruang pengawas CCTV, sebagian yang lain pergi ke lantai teratas tempat para sniper gedung putih. Para sniper itu pun satu persatu tumbang. Dengan tumbangnya para sniper gedung putih, para penjaga pintu gerbang Gedung Putih, satu persatu berguguran.

Tak lama kemudian masuklah sebuah mobil.

Di waktu yang bersamaan, Emily sedang terpisah dengan ayahnya John Cale, karena dia sedang pergi ke WC. Kondisi kacau yang sedemikian parah dan Emily tidak berada dekat John, membuat John bingung, khawatir terjadi apa-apa atas diri Emily. Belum sempat John mencari Emily diluar; John, pemandu (guide) gedung putih dan rombongan pengunjung lainnya dijadikan sandera.

Pada saat itu, presiden Sawyer sedang berada di Gedung Putih bersama dengan para pengawalnya dan Kepala Pelayanan Rahasia Presiden, Martin Walker (James Woods). Setelah mendapat informasi bahwa para sniper Gedung Putih berhasil ditumbangkan dan dikendalikan oleh penyerang, Martin Walker mengusulkan agar presiden Sawyer keluar lewat bunker.

Setelah pintu bunker terbuka, Walker menembaki semua pengawal presiden, termasuk para penjaga bunker. Ternyata Walker ingin menculik presiden.

Di saat yang bersamaan, John sedang mencari Emily dan dia mengikuti langkah presiden ke bunker. Ketika John tahu bahwa Walker ingin menculik presiden, disinilah John beraksi menyelamatkan presiden Sawyer.

Sementara Emily yang sudah melihat kenyataan bahwa Gedung Putih sedang dikudeta, dia segera merekam peristiwa-peristiwa yang terjadi di Gedung Putih, selanjutnya dia upload ke akun Youtube miliknya.

Aksi Emily yang meng-unggah (upload) kejadian yang sedang terjadi di Gedung Putih ini, belakangan menjadi berguna bagi pihak pemerintah AS. Di dalam rekaman itu terdapat orang-orang yang sedang meng-kudeta Gedung Putih.

Film ini seru. Di satu sisi, John berusaha menyelamatkan presiden Sawyer agar keluar dari Gedung Putih. Di sisi lain, Walker berusaha untuk merebut kembali Sawyer. Sementara itu, pemerintah AS, dipimpin Carol berusaha untuk mengungkap motif dari kudeta Gedung Putih, dengan memperhatikan rekaman video milik Emily.

Sedikit demi sedikit semuanya terkuak. Ternyata ada ‘orang dalam’ lagi yang berkhianat, di samping Walker. Siapakah dia?

Film ini bagus mengangkat fakta pemerintah AS yang pemerintahannya dibayang-bayangi kekuatan industri militer. Bahkan bisa dikatakan dikuasai pihak industri militer. Walau di film ini ditunjukkan bahwa pemerintah AS berhasil mengambil keputusan secara mandiri dan tidak terpengaruh oleh kekuatan industri militer.

Ini merupakan film action, namun dibumbui dengan persoalan rumah tangga John Cale. John kembali mendapat simpati putrinya, Emily, setelah dia berhasil menyelamatkan presiden Sawyer.

Akan tetapi film White House Down mirip dengan film Olympus has Fallen, sama-sama film yang membahas tentang kudeta terahdap Gedung Putih.

Kekurangan lainnya adalah bahwa isu pengaruh kekuatan industri militer tidak saja ada dalam film ini. Film lainnya juga pernah membahas tema serupa, salah satunya State of Play.