Jumat, 09 Desember 2016

Resensi Tentang Kamu




Tentang Kamu - Novel yang berjudul Tentang Kamu dimulai dengan Firma Hukum Thompson and Co mendapat ‘proyek’ menyelesaikan soal warisan wanita tua. Sri Ningsih, wanita tua berkebangsaan Indonesia itu meninggal di Panti Asuhan di Paris.

Tugas Firma Hukum ini mencari siapakah ahli waris sah dari Sri Ningsih.

Adalah Zaman Zulkarnaen, salah seorang pengacara di Firma Hukum tersebut yang mendapat tugas khusus untuk menyelesaikan masalah itu. Karena Zaman dan Sri Ningsih mempunyai kesamaan latar belakang, sama-sama dari Indonesia.

Untuk mengetahui riwayat hidup Sri, Zaman harus terbang ke Paris. Pihak Firma Hukum yang berada di London menyediakan pesawat jet pribadi untuk keperluan ini.

Di panti asuhan ini, Zaman memperoleh buku Diary milik Sri dari petugas panti. Dari Diary inilah, Zaman mulai melacak. Karena data yang dimiliki pihak Firma Hukum amat terbatas.

Sebelum tinggal di Paris, Sri pernah tinggal di London selama kurang lebih 20 tahun. Namun data yang diperoleh di London pun amat terbatas.

Dari foto yang terdapat di dalam Diary itu, diketahui bahwa Sri pernah tinggal di Pulau Bungin, suatu pulau di daerah Nusa Tenggara.

Berangkatlah, Zaman ke Indonesia, tepatnya ke pulau Bungin. Menelusuri Sri Ningsih hingga ke masa kecilnya, berarti mundur hingga 50 tahunan lebih. Tidak banyak kenal dengan Sri.

Setelah beberapa hari yang melelahkan, Zaman ditemani dengan seorang guide lokal, akhirnya bertemu dengan seorang tua yang kenal dengan Sri Ningsih.

Orang tua ini tahu kapan Sri lahir, siapa orang tuanya dan tahu pula kisah pilu Sri di pulau Bungin.

Di Pulau Bungin, Zaman hanya memperoleh informasi tentang masa kecil Sri Ningsih, kedua orang tuanya telah tiada. Dia mempunyai adik tiri laki-laki. Ini merupakan harapan bagi Zaman.

Zaman terus menelusuri perjalanan Sri. Berikutnya Zaman pergi ke Surakarta, tepatnya ke sebuah Pesantren. Di sini pun sudah beralih generasi. Kyai pimpinan pesantren masih muda. Namun Kyai muda ini langsung menghubungi ibunya yang berada di Semarang. Mendengar nama Sri Ningsih, ibu sang Kyai pun langsung berangkat ke pesantren.

Di sini, Zaman mendengar cerita dari ibu sang Kyai, selama Sri tinggal di Pesantren. Ibu sang Kyai yang bernama Nur’aini merupakan teman dekat Sri. Zaman juga memperoleh kumpulan surat menyurat antara Nur’aini dan Sri. Begitulah caranya Zaman menelusuri perjalanan hidup Sri.

Novel ini berlatar setting tempat, London, Paris, Pulau Bungin, Surakarta dan Jakarta. Tere Liye sebagai penulis juga menggambarkan kondisi pada saat G30S PKI, Peristiwa Malari, karena Sri hidup di zaman itu.

Novel ini bercerita tentang kisah pilu seorang wanita, jatuh bangunnya, semangat hidup yang tidak pernah putus asa. Bercerita tentang wanita baik yang berprasangka baik walau dikhianati, kerap berbuat baik, punya semangat belajar, menjadi teladan untuk bawahannya.

Membacanya membuat penasaran, bagaimana akhir hidup Sri? Bagaimana masa kecil Sri di Pulau Bungin? Bagaimana kondisi Sri di Surakarta, Jakarta, London dan Paris? Apakah Sri sempat menikah dan punya anak? Siapakah yang memperoleh harta warisan Sri? Darimanakah Sri mendapatkan harta yang banyak itu?      


Dibanding novel ‘serius’ Tere Liye, seperti yang berjudul Pulang, novel Tentang Kamu ini beda. Jika novel Pulang banyak bercerita tentang dunia hitam. Novel Tentang Kamu sarat dengan pesan, hikmah, pelajaran. Walau kedua-duanya bicara tentang kehidupan.      

sumber image:https://sukabaca64.files.wordpress.com/

Minggu, 04 Desember 2016

Semut





Para pembaca sudah pasti tahu pada hewan yang bernama semut. Tapi tahukah berapa jumlah semut di dunia? Atau paling tidak berapa perbandingan jumlah semut dengan jumlah populasi manusia?

Jika tubuh semut sebesar manusia, mungkin semut sudah lebih dulu menjalankan program KB. Andai tubuh semut seukuran manusia, bisa jadi semut yang lebih menderita karena kemacetan jalan, bila dibandingkan manusia. Bila semut seperti manusia, tentu peperangan yang paling dahsyat adalah peperangan antar semut.

Karena setiap 40 manusia yang lahir, maka terdapat 700 juta semut yang lahir. Jadi kalo setiap keluarga terdiri dari ayah, ibu dan 3, 4, 5 anak, maka satu keluarga semut bisa terdiri dari jutaan anggota keluarga.

Bayangkan, satu rumah dihuni jutaaan anggota keluarga. Bagaimana mereka hidup dalam satu sarang/rumah? Ternyata mereka hidup damai satu sama lain, tidak ada permasalahan dan tidak ada pertengkaran di antara mereka.

Kalau di rumah kita ada halaman, teras, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur dan kamar mandi. Apa saja ruangan yang terdapat di dalam sarang semut.

Di dalam sarang semut terdapat ruangan yang sengaja dirancang agar matahari masuk secara maksimal. Ruangan ini terletak paling atas, sehingga memperoleh sinar matahari dari segala sudut. Sebaliknya ada pula ruangan yang dibuat agar sinar matahari hanya sedikit saja yang masuk.

Selain itu ada ruangan penyimpanan makanan dan ada pula ruangan penyimpanan barang. Ada pula ruangan untuk ‘departemen-departemen’ yang harus berhubungan tetap satu sama lain. Nah ruangan mereka ini saling berdekatan, sehingga memudahkan mereka untuk menjalankan tugas.

Kebayang ga sih, kalo ada seekor semut masuk tanpa izin ke rumah keluarga semut yang lain? Apakah satu keluarga semut saling kenal semua anggota keluarganya, sehingga semut yang bukan anggota keluarga mereka tidak dapat masuk rumah mereka sembarangan?

Ternyata, ada semut yang tugasnya menjaga sarang. Dialah Semut Penjaga Sarang. Kepalanya lebih besar daripada tubuhnya, itulah salah satu cirinya. Setiap semut yang akan masuk sarang, maka dialah yang memeriksanya. Apakah termasuk anggota keluarga atau tidak?

Bagaimana semut penjaga sarang memeriksa? Apakah masing-masing semut memiliki kartu identitas? Atau semut penjaga memeriksa dengan alat pendeteksi?

Semut penjaga sarang memeriksa setiap semut yang akan masuk sarang dengan cara menempelkan antena mereka. Antena kedua semut saling bertemu, nah dari sinilah tercium bau khas seekor semut. Bau inilah menunjukkan asal dari keluarga mereka. Sehingga semut penjaga bisa tahu apakah semut yang akan masuk sarang termasuk anggota keluarganya bukan.

Semut penjaga ini masuk dalam kesatuan semut prajurit. Diantara kesatuan semut prajurit, ada juga yang bertugas sebagai pemburu dan juga bertugas mencari sarang baru.

Beberapa keluarga semut melakukan pekerjaan menjahit, ada juga yang bertani dan ada juga yang beternak.

Semut peternak adalah semut yang menernakan hewan yang lebih kecil yaitu parasit kecil (Aphids). Dari aphids diambil susunya. Semut peternak parasit kecil ini persis seperti manusia yang beternak sapi.

Subhanallah ya? Semut semut dapat menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik dan teratur. Bagaimana seekor semut dapat menjadi seorang insinyur dan arsitek sehingga mampu membangun sarangnya dengan teliti dan rinci? Bagaimana pula seekor semut dapat menjadi seperti prajurit yang mati-matian menjaga sarangnya? Ada pula semut yang pandai beternak, bertani dan menjahit

Dari manakah kepandaian mereka itu semua?  

Lalu apa yang dinamakan semut ratu, semut jantan dan semut pekerja? Ada berapa spesieskah semut yang ada di dunia ini? Temukan jawabannya di buku Dunia Teman Kecil Kita: Si Semut, karya Harun Yahya.

Menariknya buku ini disajikan dalam bentuk cerita. Informasi tentang semut disampaikan atau diceritkan seekor semut kepada Yusuf; tokoh yang ada dalam cerita itu. 

Sehingga buku ini bukan hanya menarik untuk remaja dan orang dewasa, tapi juga cocok untuk anak-anak.