Kamis, 27 November 2014

Walau Hanya Sekedar Lilin



Judul Karya Resensi; Walau Hanya Sekedar Lilin

Judul Buku: Lilin Yang Tak Pernah Padam

Penulis: Abu Malik Muhammad ibn Hamid ibn Abdul Wahab

Penerbit: Qisthi Press

Harga:

Tebal: 183 halaman

        Sudah banyak buku yang membicarakan tentang Muhammad Rasulullah Saw. Ada karya Haekal, Moenawar Khalil, Ramadhan Al-Buthy, Mubarakfury dan sebagainya. Demikian pula buku sejarah mengenai para sahabat Rasulullah, tak kurang-kurang jumlahnya. Ada karya Khalid Muhammad Khalid, Kandahlawy, Hepi Andi Bastoni, Abdurrahman Ra’fat Al-Basya dan seterusnya. Namun sedikit sekali buku (sepengetahuan saya) yang membahas tentang perjalanan hidup ulama hadits, ulama madzhab dan para ulama yang ilmunya diakui oleh banyak kalangan
        Buku Lilin Yang Tak Pernah Padam ini membicarakan tentang para ulama.
        Imam Bukhari menyusun kitab hadits shahihnya selama 16 thn. Dan itu merupakan saringan dari 600 ribu hadits. Dalam pengembaraannya mencari hadits, Imam Bukhari telah berkelana ke Nisabur, Baghdad, Bashrah, Kufah, Mekkah, Madinah, Syam dan Mesir
        Ibn Jarir Ath Thabary berkata kepada para sahabatnya, "Apakah kalian mau menulis sejrah dari zaman Adam hingga sekarang? Mereka bertanya, "Berapa halamankah nantinya?" Ia jawab, "Sekitar 30 ribu lembar." Mereka berkata, "Pekerjaan ini akan menghabiskan usia dan belum tentu dapat selesai." Ia berkata, "Tekad telah mati."
        Imam Bukhari pernah diuji hapalan haditsnya. Suatu ketika, Muhammad ibn Ismail Al-Bukhari datang ke Baghdad. Rupanya para ahli hadits mendengar kedataganya itu. Lalu, mereka pun berkumpul dan sepakat ingin menguji hapalannya. Mereka mengumpulka seratus hadis dan kemudian mengacak matan dan sanadnya. Mereka menempatkan sanad hadits yang satu ke sanad hadits yang lain, matan hadits yang satu ke matan hadits yang lain.
       Ketika hari ‘pengujian’ itu tiba, datanglah 10 orang ahli hadits yang masing-masingnya membawa 10 hadits dengan kondisi sanad dan matannya telah diacak.
      Mereka secara bergiliran menanyakan satu persatu hadits hingga genap berjumlah 100 hadits.
        Singkat cerita, Bukhari menoleh ke penanya pertama dan berkata kepadanya, “Mengenai hadits pertama yang kamu bacakan kepadaku tadi, kamu membacanya ‘begini’. Padahal yang benar ‘begini’. Hadits yang kedua, engkau membacanya ‘begini’, sementara yang benar adalah ‘begini’. Begitulah Bukhari terus mengomentari dan mengoreksi kesepuluh hadits yang dibacaka oleh penanya pertama itu sampai selesai. Dilanjutkan dengan penanya kedua, ketiga hingga penanya kesepuluh. Walhasil, orang-orang mengakui kekuatan hapalan Imam Bukhari.
        Syaikh Muhammad Hasan pernah bercerita, “Akhirnya saya keluar dari masjid tanpa alas kaki. Begitu juga, dengan Syaikh Utsaimin, beliau mengapit sandalnya di ketiaknya. Berjalan tanpa mengenakan alas kaki. Padahal pada saat itu sinar matahari bersinar dengan panas dan tanak yang kami injak pun terasa amat panas.
        Kemudian Syaikh Utsaimin mengingatkan saya akan Allah dan memohon pertolongan pada Allah dari panasnya api neraka, sehingga saya pun menangis. Saya menyadari bahwa Syaikh Utsaimin bermaksud memberikan pengajaran yang sangat berharga (dengan berjalan tanpa alas kaki di tengah panas yang terik).
        Masih banyak lagi kisah perjalanan hidup para ulama lainnya, sikap dan perkataan mereka serta tekad, penderitaan dan cobaan yang mereka hadapi.
        Kisah-kisah yang disajikan dibuat ringkas, padat dan penuh makna. Jadi banyak kisah yang disajikan dengan satu halaman saja. Oleh karenanya, untuk memetik hikmah, kita tidak perlu banyak menghabiskan waktu. Tinggal membaca, memahami, merenungkan dan memetiknya.
    Oleh karenanya, para pembaca tidak akan menemukan kisah, perjalanan hidup para ulama secara lengkap. Yang ada hanya hikmah, pelajaran dan berbagai perjuangan para ulama yang disajikan secara ringkas, namun sarat makna
        Ini berbeda sekali dengan buku-buku sejarah lainnya. Ditulis hingga ber bab-bab. Satu bab-nya terdiri beberapa halaman dan berlembar-lembar. Sehingga harus mengatur waktu sedemikian rupa, agar dapat menyerap yang baru saja dibaca.
       Buku ini cocok untuk mereka yang sibuk, namun punya hobby membaca. walau sibuk, masih dapat informasi berharga.
        Namun bagi mereka yang biasa membaca buku tebal dan memiliki speed membaca yang tinggi, mungkin bacaan ini belum terasa memuaskannya.
        Bentuk buku dibuat tidak lazim. Karena dibuat memanjang horizontal. Sehingga bagi penggemar buku, mungkin sajian buku dalam bentuk seperti ini akan menimbulkan kesan tidak ‘nyaman’.
         Tidak ada footnote dalam buku ini. Yang ada endnote.
sumber image: http://img.bukabuku.com

Praktis Dan Penting



Judul resensi         :Praktis Dan Penting
Judul buku   : Merawat Anak
Penulis        : Dr. Aidh Al-Qarni
Penerbit       :Al-Qalam
Ukuran buku         : 11 x 15,5 cm
Ketebalan    : 75 Halaman


Generasi-generasi saleh sejak zaman nabi, semuanya menyadari adanya tanggung jawab pendidikan anak. Itulah yang digoreskan Dr Aidh Al-Qarni di dalam bukunya Merawat Anak. Beliau mencontohkan sebagaimana yang terdapat di dalam surat Luqman, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah.” (QS Luqman (31):13)

Di ujung ayat ke 17-nya, Luqman memerintahkan anaknya untuk bersabar. Sedangkan awal dari ayat ini dibuka dengan seruan Luqman kepada anaknya agar menunaikan shalat dan menyeru kepada yang ma’ruf serta mencegah kemungkaran. (Hal 11,13 dan 14)

Memang, menunaikan shalat, menyeru kepada yang ma’ruf serta mencegah kemungkaran menuntut adanya kesabaran.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyeru Anas bin Malik ra., “Duhai anakku, jika engkau mampu tidur sedang hatimu bersih dari sifat kepalsuan kepada siapa pun, maka lakukanlah.” (HR Tirmidzi) (hal. 16)

Kewajiban pertama orang tua terhadap anaknya adalah ketika anak itu sendiri belum hadir ke dunia. Seorang pria memilih wanita yang shalihah dan wanita memilih pria yang shalih. (hal. 25-32)

Kewajiban berikutnya adalah memberikan nama yang baik. Selain sebagai doa, pengaruh nama yang baik akan berpengaruh pada diri seorang anak. Bila berulang kali si anak dipanggil dengan nama Abdurrahman (hamba Allah Yang Maha Pengasih), Abdul Wahab (hamba Allah Yang Maha Pemberi), maka si anak pun terus menerus teringat adanya pertalian antara dia dengan Allah. (hal 34)

Kewajiban lainnya adalah menjauhkan anak dari berteman dengan orang yang jahat. Dr.Aidh Al-Qarni sebagai penulis buku ini mencantumkan riwayat. Rasulullah membimbing Abu Thalib agar mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan sabdanya, “Wahai pamanku, ucapkanlah laa ilaaha illallah, agar aku bisa berhujjah untukmu di hadapan Allah.” (HR Muttafaq ‘Alaih)

Abu Thalib pun bermaksud melafalkannya agar ia selamat dari azab Allah dan mendapat rahmat Allah.

Namun, Abu Jahal berkata kepadanya, “Bagaimana mungkin engkau berpaling dari agama nenek moyangmu?”

Abu Thalib pun akhirnya wafat dalam keadaan musyrik terjerat perangkap kawan yang buruk (Abu Jahal) (hal 64-65)

Kewajiban orang tua lainnya adalah mengisi waktu kosong anak dengan hal-hal yang diridhai Allah. Sebab waktu luang atau senggang dapat menyebabkan si anak mengisinya dengan hal-hal yang tidak benar.

Aidh Al-Qarni mencontoh kaum muslimin di masa lalu yang amat ketat sekali dalam memperhatikan waktu. Ibnu Rajab, pengarang kitab Thabaqat Al-Hanabilah, menyebutkan akan pentingnya waktu, hingga ia mengatakan,

“Seringkali aku hanya mencicipi makanan ringan dan tidak memakan roti. Karena selisih waktu diantara keduanya, dapat digunakan untuk membaca sekitar 50 ayat!!” (hal. 68-69)

Buku ini tipis hanya memuat 75 hal, namun sarat akan informasi. Ada sebagian yang mungkin para pembaca mengetahuinya. Namun penjelasannya berbeda dari yang lain. Selain itu dilengkapi dengan kisah-kisah yang semakin menjelaskan pengertian.

Buku jenis ini memang pernah dituliskan oleh Abdullah Nashih Ulwan dengan judul Pendidikan Anak. Namun buku ini tebal dan terdapat dua jilid. Sehingga bila dibandingkan dengan buku Merawat Anak karya Dr. Aidh Al-Qarni terlihat buku Abdullah Nashih Ulwan itu tidak praktis.

Namun kalau berbicara tentang kelengkapan, maka buku Abdullah Nashih Ulwan lah yang lengkap.

Keunggulan lain buku Merawat Anak ini, penulis menjelaskan kedudukan hadits-hadits yang dicantumkan. Mulai dari hadits shahih, hasan hingga yang dhaif.

Kewajiban orang tua lainnya yang dibahas dalam buku ini adalah Memberikan hak ASI, memberikan keteladanan, memerintahkan untuk shalat, mengajari ilmu yang bermanfaat, mengapresiasi kecendrungan anak, menanamkan berbagai keutamaan dan rasa percaya diri.

Setiap buku pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Di dalam buku ini tidak dibahas untuk mengajarkan anak untuk berenang, memanah atau berkuda. Padahal pembahasan ini dapat dimasukkan dalam bab Kewajiban mengajari anak dengan ilmu yang bermanfaat atau kewajiban mengisi waktu kosong anak.

Kenakalan remaja merupakan permasalahan yang sudah merasuk ke berbagai keluarga muslim. Kasus pergaulan bebas, mengonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang, kasus kriminal kini sudah melibatkan generasi muda.

Permasalahan ini memang kompleks. Banyak hal terkait yang menyebabkan munculnya kenakalan remaja. Salah satunya adalah kurang perhatian orang tua dalam pendidikan anak.


Oleh karenanya, buku ini mungkin sedikit akan menyadarkan kita akan pentingnya tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya.

Buatlah Orang Tuamu Bangga


Judul Resensi; Buatlah Orang Tuamu Bangga
Judul Buku; Si Anak Kampoeng
Penulis: Damien Dematra
Penerbit; Gramedia
Halaman: 248 hal

Ada yang sudah baca buku “Si Anak Kampoeng” karya Damien Dematra? Buku ini menceritakan tentang kisah nyata masa kecil dari Buya Syafii Maarif.

Di dalam buku ini dijelaskan bahwa Pi’I, panggilan kesayangan untuk Buya Syafi’I tinggal di desa Calau, 2 km dari Nagari Sumpur Kudus yang terletak di Bukit Barisan, sekitar 150 km dari kota Padang.

Desanya ini terpencil. Jika di tahun 1940-an, desa-desa di Indonesia sudah banyak dialiri listrik. Desa Calau baru dialiri listrik pada tahun 2005. Di sekitar tahun 1947-1950, desa ini tidak terlalu terjamah oleh penjajah yang masih melakukan agresinya di Indonesia. Bisa dikatakan relative aman. Bahkan surau yang dibangun oleh Ma’rifah, ayah Pi’I dijadikan tempat pemancar radio.

Walau demikian dampak dari peperangan juga terasa di desa Calau. Anak-anak terpaksa berhenti bersekolah, termasuk Pi’I dan sahabat-sahabat kecilnya, Hasan, Julai, Makdiah dan Zainal.

Kekacauan dan penjarahan pun terjadi di sana. Jangankan memikirkan sekolah, memikirkan untuk bertahan hidup saja sulit. Masing-masing temannya berjuang.

Buku yang menggambarkan kondisi desa yang terpencil, indah dan bila malam tiba terdengar auman harimau. Sungai-sungainya masih layak untuk dijadikan ajang berenang dan berperahu.

Kehidupan kecil Pi’I, tidak jauh berbeda dengan anak-anak kecil seusianya dimana pun berada. Ada saja kondisi yang memaksakan dirinya harus berkelahi. Dia bersama keempat temannya berkelahi melawan anak-anak Sumpur Kudus yang sombong dan merasa sebagai anak kota.

Penggambaran karakter masing-masing teman Pi’I, cukup jelas. Hasan, termasuk anak yang pintar. Namun dia seorang yang penakut. Makdiah walau gemar berkelahi, ternyata memiliki hati yang halus. Dia amat sayang dengan ibunya yang sakit-sakitan.

Julai termasuk salah seorang sahabat dekat Pi’I. Masa kecilnya agak ‘terganggu’, karena ibu dan ayahnya kerap bertengkar. Bertengkar karena dipicu oleh rasa cemburu ibunya dan gossip yang tidak jelas. Orang tua Julai nyaris bercerai.

Sementara Zainal, walau usianya tidak terpaut jauh dengan Pi’I, namun dia terhitung sebagai salah seorang keponakan Pi’i. Karena ibu Zainal merupakan kakak tertua dari Pi’i.
Pi’I dikenal sebagai anak terpandai di kelasnya. Teman-temannya mengakui itu. Bahkan gurunya menawarkan Pi’I untuk lompat kelas.

Pada awalnya, buku ini terasa tidak menarik. Karena hampir tidak ada konfliknya. Halaman demi halaman dibuka dan terasa datar saja. Namun di bagian-bagian akhir baru terlihat ‘makna’ dan ‘hikmah’ di balik kisah masa kecil Buya Syafi’i.

Ma’rifah, ayah Pi’I sangat sayang pada putranya ini. Dia harus merelakan putranya untuk melanjutkan pendidikannya di negeri rantau, di tanah Jawa, tepatnya di Yogyakarta. Dia harus menunjukkan rasa sayangnya dengan cara yang lain, dengan merelakan kepergian putranya demi tekad untuk melanjutkan pendidikan.

Pi’I pun harus menguatkan niat dan tekadnya melanjutkan pendidikan dengan konsekwensi harus berpisah dengan ayahnya yang amat disayangi dan banggakan.

Bagian-bagian akhir buku ini, seakan menyimpulkan halaman-halaman sebelumnya. Sehingga halaman yang sebelumnya terasa datar dan hambar, baru terasa manis, pahit dan getirnya ketika memasuki halaman-halaman penghujung.

Karena di halaman penghujung inilah, pembaca ‘dipaksa’ untuk membayangkan kembali betapa sayangnya Ma’rifah pada putranya. Dan dia menyatakan bangga pada putranya itu.

Di halaman-halaman penghujung itulah, Pi’I diuji untuk kembali membulatkan tekadnya. Tekadnya yang ingin membuat ayahnya bangga.

Buku ini terdiri dari 200-an halaman, dibagi menjadi 20-an bab. Disajikan dengan pilihan huruf yang nyaman untuk dibaca, diselingi dengan istilah-istilah khas Padang.

Buku ini sepertinya cocok bagi mereka yang ingin merenungkan kembali jasa-jasa orang tua. Serta apa saja yang telah diperbuat anak hingga orang tuanya dapat menjadi bangga.


sumber image:http://4.bp.blogspot.com

MODERN TAPI TETAP SYAR'I

Judul resensi : MODERN TAPI TETAP SYAR'I
Judul buku : BEBERAPA PROBLEM KONTEMPORER DALAM PANDANGAN ISLAM
Penulis : Abdul Qadim Zallum
Penerbit : Penerbit Al-Izzah
Ketebalan : 80 Halaman

Di era melenium ini, kaum muslimin membutuhkan sebuah tuntunan dari ajaran yang telah diyakininya. Terutama untuk masalah-masalah baru atau kontemporer. Kaum muslimin hidup di zaman serba canggih dan mereka tidak menghindar dari kondisi ini. Namun mereka juga dituntut untuk selalu merujuk, bertanya kepada ajarannya.

Bagaimana sih hukum cloning dalam pandangan Islam. Bagaimana pula ketentuan Islam terkait denan transplantasi organ tubuh, bayi tabung dan seterusnya.

Buku yang berjudul Beberapa Problem Kontemporer dalam Pandangan Islam, sepertinya dapat sedikit memberi jawaban.

Ketika membahas masalah Kloning, penulisnya Abdul Qadim Zallum menjelaskan terlebih dahulu tentang bagaimana fakta Kloning. Setelah itu baru dijelaskan hukum Islam mengenai hal itu.

Kloning manusia adalah tehnik membuat keturunan dengan kode genetic yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sel tubuh (sel somatic) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya (nukleusnya) dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita –yang telah dihilangkan inti selnya- dengan suatu metode yang mirip dengan proses pembuahan atau inseminasi buatan. (hal. 11)

Lalu dengan bantuan cairan kimiawi khusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan dengan sel telur. Setelah proses penggabungan ini terjadi, sel telur yang telah bercampur dengan inti sel tersebut ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan, agar dapat memperbanyak diri, berkembang dan berdiferesnsiasi dan berubah menjadi janin sempurna. (hal. 11)

Pembuahan dalam cloning manusia terjadi pada sel-sel tubuh manusia (sel somatic) dan bukan sel-sel kelamin.

Pada pembuahan alami, sel sperma laki-laki mengandung 23 kromosom bertemu dengan sel telur perempuan yang juga mengandung 23 kromosom. Pada saat terjadi pembuahan antara sel sperma dan sel telur, jumlah kromosom akan menjadi 46 buah, yakni setengahnya berasal dari laki-laki dan setengahnya dari perempuan. Jadi anak yang dilahirkan akan mempunyai ciri-ciri dan sifat2 yang berasal dari ayah dan ibunya. (hal. 12)

Adapun dalam proses cloning manusia, sel yang diambil dari tubuh seseorang telah mengandung 46 buah kromosom, atau telah mengandung seluruh sifat yang akan diwariskan. Dengan demikian anak yang dihasilkan dari proses cloning ini akan mempunyai ciri-ciri hanya dari orang yang menjadi sumber pengambilan inti sel tubuh. (hal. 12)

Proses pembuahan alami hanya terjadi dengan adanya laki-laki dan perempuan. (hal. 13)

Sedang proses cloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki atau TANPA ADANYA LAKI-LAKI yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh. (hal. 13)

Menurut penulis (Abdul Qadim Zallum), hukum cloning manusia itu haram.

Dalil pertama; Anak-anak produk proses cloning dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia, sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak. Allah berfirman, “Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki2 dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.” (QS An-Najm: 45-46) (hal. 20)

Sedangkan proses cloning bukan berasal dari air mani yang dipancarkan.

Dalil kedua; anak-anak produk cloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki), tidak akan mempunyai ayah. Dan anak produk cloning tersebut jika dihasilkan dari proses pemindahan sel telur -yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh- ke dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel telur, anak itu tidak juga mempunyai ibu. Sebab rahim perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut hanya menjadi penampung, tidak lebih. Hal ini bertentangan dengan firman Allah,

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian DARI SEORANG LAKI-LAKI DAN SEORANG PEREMPUAN.” (QS Al-Hujuraat:13) (hal. 21)

Dalam ayat lain, “Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan memakai bapak-bapak mereka.” (QS Al-Ahzab: 5) (hal. 22)

Dalil ketiga; Kloning manusia akan menghilangkan nasab (garis keturunan). Padahal Islam telah mewajibkan pemeliharaan nasab. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra yang mengatakan bahwa Rasulullah saw telah bersabda, “Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya, atau (seseorang budak) bertuan (loyal/taat) kepada selain tuanya, maka dia akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia.” (HR Ibnu Majah) (hal. 22)

Dalil keempat; Memproduksi anak melalui proses cloning akan mencegah pelaksanaan banyak hokum-hukum Islam. Seperti hokum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiaban antara bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ashabah dan lain-lain. (hal. 24)

Selain cloning, buku ini juga membahas tentang Transplantasi Organ tubuh, Abortus, Bayi Tabung, Penggunaan Organ Tubuh Buatan serta Definisi Hidup dan Mati.

Menurut saya buku ini layak untuk dibaca. Kaum muslimin secara tidak langsung diajarkan bagaimana cara memahami fakta dan menimbang-nimbang atau menilai fakta yang ada menurut syari’at Islam.

Pembahasan buku ini –walaupun tipis- lumayan rinci. Untuk pembahasan Transplantasi, dibedakan antara penyumbang organ tubuh dari orang yang masih hidup dan dari orang yang telah tiada.

Abortus dirinci ke dalam pembahasan menurut usia kandungan.

Untuk masalah cloning; juga dibahas mengenai cloning embrio dan cloning tumbuhan serta hewan.

Buku ini mudah untuk dipahami, tidak terlalu tebal dan dipisahkan menurut bab masing-masing.


Karena tipisnya buku ini, nampaknya kaum muslimin perlu melengkapi bacaannya dengan buku sejenis seperti Fatwa-fatwa Kontemporer, karya Dr. Yusuf Al-Qaradhawi.

Rabu, 26 November 2014

Jaminan


Judul Buku    : Jaminan
Penulis          : Yusuf Mansur
Jumlah Hal.           : 122 halaman
Tahun terbit   : 2014
Harga            : Rp 95.000

Allah swt memberikan garansi alias jaminan kepada seluruh makhluk-Nya, termasuk kita, manusia. Hal ini sebagai digambarkan dalam QS Hud ayat 6, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”

Semua manusia, bahkan seluruh makhluk sudah dijamin rezekinya. Baik berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan sampai yang berupa jaminan kesehatan. (halaman 3) Tidak perlu bingung mempunyai penghasilan kecil, namun punya  tanggungan yang cukup banyak.

Seorang supir taksi berpenghasilan 500 ribu dapat membiayai pendidikan 5 orang anaknya, termasuk salah seorang anaknya yang kuliah. Bahkan supir taksi ini juga menanggung mertua, orang tua, dua adik kandung dan dua adik ipar.

Bagaimana bisa? Itulah bukti dari garansi atau jaminan dari Allah. Allah punya berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan makhluk-makhluk-Nya.

Akan tetapi sebagaimana garansi untuk barang-barang original yang kita beli, tentu ada term and condition alias syarat dan ketentuan. Garansi berlaku, selama syarat dan ketentuan ada.

Pusat layanan service gadget Saudara tentu akan menolak jika segel jaminannya sudah terbuka. Pusat layanan perbaikan juga akan menolak apabila kesalahan berada pada Saudara. Misalnya, gadget Saudara terjatuh dan pecah atau tercebur ke dalam air. Maka hilang jaminan itu. (halaman 5)
Jaminan dari Allah juga akan hilang, bila syarat dan ketentuan tidak ada. Apa saja syarat jaminan dari Allah? Apa saja yang harus kita penuhi agar jaminan dari Allah dapat terwujud?

Temukan jawabannya pada bab Syarat Jaminan. Nikmati penjelasan dari ustadz Yusuf Mansur mengenai syarat-syarat ini. Para pembaca akan menemukan berbagai contoh kasus yang menggambarkan orang-orang yang telah memenuhi syarat dan ketentuan dari Allah, sehingga mereka layak memperoleh jaminan dari Allah. Buku ini berbentuk persegi panjang dan dilengkapi foto-foto berwarna yang menambah keasyikkan dalam membacanya.

Teman-teman ingin pesan
Telp: 0816-14011-66            BB: 2B18062C

    

Accelerate Your Success



Judul buku          : Accelerate Your Success
Penulis               : Yusuf Mansur
Jumlah Hal.                : 102
Tahun Terbit       : 2014
Harga                : Rp 35.000

Tahukah teman-teman, kita sudah sepatutnya bersyukur. Karena Allah tidak membiarkan begitu saja, seseorang meyakini ada suatu Dzat dibalik semua yang ada di alam ini. Kita tidak dibiarkan begitu saja meyakini keberadaan Tuhan, tetapi Allah menjelaskan bahwa Tuhan yang sebenarnya adalah Dia, Allah.

Tidak sampai situ saja, kita tidak dibiarkan begitu saja hidup di dunia. Tapi Allah menjelaskan bahwa tugas kita di dunia adalah beribadah. Bagaimana caranya beribadah, menyembah Allah? Allah kembali menunjukkan kasih sayang-Nya, Dia mengutus Rasul untuk menjelaskan apa saja yang termasuk ibadah dan bagaimana pelaksanaannya.

Perintah, tugas tidak begitu saja diberikan. Tapi Allah memberikan balasan bagi yang melaksanakan tugas dari-Nya. Dan, yang lebih luar biasa lagi, Allah bukan saja memberikan balasan di akhirat, tapi Allah juga memberikan balasan di dunia.

Ya, seorang mukmin yang melakukan kebaikan akan memperoleh balasan di dunia dan akhirat. Dalam buku hadits Riyadhush Shalihin terdapat hadits yang artinya, "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang mu'min akan kebaikannya, dengannya itu akan diberikan rezeki di dunia dan dengannya pula  akan diberi balasan baik di akhirat. Adapun orang kafir, maka ia akan diberi makan -yakni rezeki- dengan kebaikan-kebaikan yang merupakan hasil amalannya karena Allah Ta'ala di dunia, sehingga apabila ia telah menjadi -yakni memasuki- ke akhirat, maka sama sekali tidak ada lagi kebaikan baginya yang dapat diberikan balasannya." (HR Muslim) 

Nah...buku Accelerate Your Success (AYS) ini berbicara tentang berbagai amal shalih yang dilakukan seseorang secara rutin serta balasannya yang diterima di dunia.

Amal shalih yang dilakukan secara rutin, diistilahkan ustadz YM dengan  nabung amal shalih. Di sini dibahas berbagai amal shalih; mulai dari Nabung Sedekah, Nabung Ilmu, Nabung Shalat Malam, Nabung Qur’an dan Nabung Shalawat.

Seseorang yang rutin bersedekah, alias rutin nabung sedekah, tidak perlu khawatir amalan sedekahnya sia-sia. Bahkan, tidak perlu berhenti, ketika tiba-tiba walau sudah rajin bersedekah, ternyata kerampokan.

Ustadz bercerita ada perantara penjual villa beserta istrinya yang tidak pernah meninggalkan shalat dhuha dan sedekah. Mereka juga selalu berdoa kepada Allah agar ada satu villa yang bisa dia jual sehingga ada komisi yang bisa dia nikmati.

Tapi apa yang terjadi? Allah tidak membayar tunai, orang itu punya doa, orang itu punya dhuha dan sedekahnya. Si suami ini sedang jalan membawa uang sedekah, malah menjadi korban penodongan. (halaman 14)

Tapi apa yang terjadi?

Perantara penjual villa ini, bukan mendapat komisi menjual villa, bukan juga menjadi penunggu villa, tapi dia menjadi orang yang memiliki villa.

Baca kisah lengkapnya  (bab Nabung Sedekah, hal 14-18)

Ustadz pernah bertemu  dengan seorang pengusaha muda. Selain muda, wajahnya bercahaya, pintar, gagah, ganteng dan tinggi.

Ustadz bertanya, “Darimana pak?”

“Oh saya baru dari London.”

Terus ustadz bertanya lagi, “Ngapain di London?”

“Rapat. Ada rapat keuangan di sana.”

Subhanallah.

Kemudian ustadz bertanya lagi, “Pak, apa sih rahasianya? Duit kok banyak kayak begini?”

Dia bilang, “Ustadz, sebenarnya saya ga enak buka ini. Tapi karena antum nanya, jadi ane buka, semoga bisa jadi bahan pembelajaran. Ane rasa, karena ane mencintai dan tidak meninggalkan shalat malam sejak SMP kelas satu.” (temukan kisah  ini pada bab Nabung Shalat Malam)

Temukan juga kisah-kisah lainnya pada bab Nabung Ilmu, Nabung Qur’an dan Nabung Shalawat.

Melalui kisah-kisah nyata yang disajikan Ustadz YM, sepertinya beliau ingin menunjukkan kepada kita, bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan shaleh. Semua amalan shaleh yang diniatkan karena Allah swt, akan dibalas oleh Allah  di dunia dan akhirat.

Kisah-kisah nyata ini juga diharapkan akan mampu memompakan semangat kaum muslimin untuk terus dan senantiasa beramal shalih. Serta tentunya bersabar dalam menjalankan amal shalih, disertai keyakinan bahwa Allah akan memberikan balasan-Nya, entah di waktu dekat maupun waktu yang tak terhingga lamanya.

Bedanya buku Accelerate Your Success (AYS) ini dengan buku ustadz YM yang berjudul Feel, terletak pada penekanannya. Penekanan pada buku Feel, terletak pada masalah Tauhid, akidah. Seseorang yang yakin pada Allah Yang Maha Kuasa, Maha Kaya, seharusnya berbuat begini dan begitu.

Sedangkan penekanan pada buku AYS terletak pada amal shalih yang dilakukan secara rutin. Ternyata amal shalih yang dilakukan secara rutin memiliki dampak, efek dan hikmah ketika kita masih di dunia. Jadi, dampak dan hikmah amal shalih tidak saja untuk akhirat kelak.

Bedanya buku AYS yang berisi kisah-kisah nyata dengan buku-buku inspirasi yang juga berisi kisah-kisah nyata, terletak pada arahnya. Buku-buku inspirasi –terutama karya penulis barat- berisi kisah nyata yang menggugah seseorang untuk berbuat baik kepada orang lain, namun tidak dikaitkan dengan ibadah kepada Allah.

Sedangkan buku AYS juga berisi kisah nyata untuk menggugah seseorang untuk berbuat baik dan dikaitkan dengan ibadah kepada Allah. Dikaitkan dengan kekuasaan Allah.

Buku ini berukuran saku dengan huruf pilihan yang enak dibaca. Pilihan hurufnya seperti huruf yang ditulis tangan. Halamannya  pun penuh dengan garis-garis seperti buku tulis. Tulisan-tulisan itu diletakkan di atas garis-garis tersebut, sehingga benar-benar seperti tulisan tangan yang ditulis di sebuah buku tulis.  

Buku ini cocok untuk siapa saja, untuk orang tua, anak-anak, remaja, pokoknya untuk semua umur. Karena halamannya tidak begitu banyak, mungkin satu hari, kita sudah bisa menamatkannya.  

Teman-teman ingin pesan?
Telp: 0816-14011-66                    BB: 2B18062C



Rich



Judul Buku                 : Rich
Karya                                : Yusuf Mansur
Jumlah halaman          : 170 halaman
Tahun terbit                : Juli 2013
Harga                        : Rp 59.000

Rich merupakan buku kedua dari trilogi buku ustadz Yusuf Mansur (ustadz YM). Buku pertama berjudul Feel, sedangkan buku ketiga berjudul Believe.
Sesuai dengan judulnya, Rich yang berarti kekayaan, ustadz YM dalam muqaddimahnya membahas tentang kekayaan yang sesungguhnya.

Bisa bersama Allah, sebenarnya merupakan sebuah kekayaan. Bisa dekat, bisa menyembah Allah, itulah kekayaan sesungguhnya. Bisa berdoa kepada-Nya, sungguh benar-benar itu adalah kekayaan yang sesungguhnya.

Berdoa, apalagi bisa menyembah Allah, bisa dekat dan bersama-Nya itu sudah merupakan kekayaan.

Untuk bisa berdoa, kita butuh ‘waktu’. Itu tandanya kita masih diberi-Nya hidup. Masih bisa bernafas. Masih diperkenankan-Nya berbuat kebaikan, yang namanya berdoa. Ini kan mahal banget. Cuma pada ga merasa. Fokusnya di pengabulan. Kok ga dikabul-kabul ya? Kok ga dijawab-jawab ya? Kok masih susah ya? Kok masih sulit ya?

Ketika berdoa, kita pastinya bernafas. Tidakkah kita lihat bahwa ini juga mahal. Sangat mahal!!! Berapa duit yang dibutuhkan untuk membangun, merawat dan menjaga sistem pernafasan? Jika sudah terganggu sistem pernafasan, apa yang terjadi? Dan siapa yang sanggup menyelaraskan sistem pernafasan dengan sistem-sistem lain di tubuh kita? Kecuali Allah? (hal x)

Seperti buku Feel dan Believe, buku Rich juga membahas masalah tauhid. Mari kita perhatikan beberapa cuplikan yang terdapat di dalam bab I .

Secara umum bisa dikatakan, insya Allah peluang mereka yang memiliki modal, bisa lebih sukses dibanding mereka yang tidak memiliki modal. Andaipun kalimat ini betul dan disepakati aneh juga buat saya. Apa anehnya? Kok mereka yang memiliki Allah, sedangkan Allah pemilik modal, lalu tidak bisa sukses? (halaman 5)

Mereka yang ke pasar, bawa duit, apa bisa keluar pasar bawa belanjaan yang dia mau? Secara umum, secara wajar, kita jawab ya. Mereka yang datang ke pasar membawa uang, insya Allah bisa pulang bawa belanjaan. Bila ini betul dan disepakati, ini juga menjadi keanehan buat saya. Kenapa yang bawa duit, bisa pulang bawa belanjaan, sedangkan yang bawa ‘Allah’, tidak bisa langsung pulang bawa belanjaan? Sedang Allah pemilik pasar tersebut dan Dia pemilik pasar yang ada di muka bumi, berikut pedagang yang berdagang, dan juga memiliki semua jiwa raga mereka yang belanjanya. Dia Maha Kaya, dimana Allah memiliki juga apa-apa yang tidak ada di dalam pasar. Semua punya Allah. (halaman 6)

Dua alenia di atas sudah cukup membuktikan bahwa buku ini membahas tentang tauhid.

Hal ini juga tergambar dalam bab yang berjudul Benerin Sikap Kita ke Allah.
Mau dunia-Nya, tapi ga mau deket sama Yang Punya Dunia.

Dikasih tahu caranya mendekati dunia, sama Yang Punya Dunia, malahan ga percaya.

Yang Punya Dunia, datang ke langit dunia-Nya, mendekati para pencari dunia, lalu menawarkan dunia, juga ampunan dan rahmat-Nya, tapi kita ga mau menyambut-Nya. (halaman 57)

Potongan pertanyaan-pertanyaan di atas menggambarkan tentang pembahasan tauhid.

Seperti di dalam buku Believe, dalam buku Rich ustadz YM juga membahas tentang kekuatan berpikir positif dan bertindak positif. Siapa pun yang meyakini bahwa dia akan berubah dan bisa berubah, alam akan memberikan energinya. Yang begini ini sudah sunnatullah. Namun diperlukan adanya keseimbangan. Sebab jika tidak, kepercayaan diri, keyakinan diri akan menyebabkan ujub, sombong dan takabbur. (halaman 3-4)

Jika yang tidak punya iman saja bisa berubah dengan berpikir positif dan bertindak positif, masa yang beriman, bertauhid bagus dan beramal shaleh bagus, lalu malah ga berubah? (halaman 4)

Di sini terlihat jelas, ustadz YM ingin mengajak para pembaca untuk merenung, memompa kaum muslimin untuk bersemangat menjalani hidup bersama Allah.

Selain persamaan di atas juga terdapat perbedaan dengan dua buku lainnya. Jika di buku Feel dan Believe, relatif banyak disertai kisah-kisah nyata, buku Rich tidak terlalu banyak disertai kisah-kisah nyata. Buku Rich lebih banyak dikemas dalam bentuk dialog antara ustadz YM dan pembaca dalam artian mengajak pembaca untuk berpikir.

Buku ini –seperti buku-buku ustadz YM lainnya- dikemas dengan gaya dialog dengan bahasa pengantar yang kental dengan bahasa betawi. Sehingga para pembaca tidak merasa seperti digurui. Selain itu, para pembaca juga tidak merasa, tahu-tahu bacaannya sudah hampir tamat.

sumber image: www.berniaga.com
Teman-teman ingin pesan?
Telp: 0816-14011-66                    BB: 2B18062C

  

Believe



Judul Buku                 :Believe
Karya                                :Yusuf Mansur
Jumlah halaman          :190 halaman
Tahun terbit                :Oktober 2013
Harga                        :Rp 59.000

Buku Believe merupakan buku ketiga dari trilogi karya ustadz Yusuf Mansur. Buku yang pertama berjudul Feel dan buku kedua berjudul Rich. Karena buku Believe ini juga merupakan buku bertemakan Tauhid, jadi hampir tidak ada bedanya dengan buku Feel yang memiliki tema yang sama.

Ini bisa dilihat dari muqaddimahnya. Percaya bahwa Allah itu bisa mewujudkan impian, keinginan, hajat, termasuk mengimani Allah. Percaya bahwa Allah bisa mengatasi masalah kita, bisa mengubah kesulitan menjadi mudah, bisa membuat yang berat menjadi ringan, termasuk juga hal mengimani Allah. (halaman ix)

Coba tanya diri yang berhutang. Mana yang lebih dia percaya? Apakah bagian bahwa dirinya ga bisa bayar, lalu dia bakalan susah? Atau Allah yang lebih dia percayai? Bahwa Allah bisa melunasi hutangnya? Bahwa hidupnya bakalan tentrem. Bahwa hidupnya insya Allah lewat hutang dan serangkaian kesusahan lalu bakalan dihapus semua dosa? (halaman x)

Coba pula tanya diri yang belum punya rumah? Mana yang lebih dia percayai? Duit kah? Atau kemampuan Allah? Situasi pekerjaannya yang tidak memungkinkan dia punya rumah ataukah Allah Yang Maha Kaya? (halaman x)

Tiga alenia di atas yang terdapat dalam Muqaddimah, jelas sekali menunjukkan bahwa buku ini membahas tentang tauhid. Terlebih lagi bila melangkah ke bab pertama akan terlihat pembahasan tauhidnya.

Tiga alenia di atas yang terdapat dalam Muqaddimah, jelas sekali menunjukkan bahwa ustadz YM ingin menggugah para pembaca, jika benar ber-tuhankan Allah, maka masalah-masalah yang dihadapi tidak terasa berat. Masalah pelunasan hutang dan ingin memiliki rumah, tidak membebani pikiran, tinggal tunggu waktu saja.

Berdasarkan inilah, saya berpendapat buku Believe ini mirip dengan buku Feel. Sama-sama membahas tauhid dan ‘menguji’ ketauhidan kita.

Tapi biar bagaimana pun, buku Believe akan terlihat perbedaannya, ketika teman-teman mulai ‘menjelajahi hutan belantara’ bab demi bab. Karena kita akan bertemu berbagai tema dengan permasalahan yang beragam. Sehingga hal ini akan memperkaya informasi kita akan kisah-kisah nyata berhikmah yang bernuansa Islam. Kita akan dapati pengalaman spritual seseorang yang membawanya pada keyakinan pada kekuasaan Allah.

Ustadz YM bercerita tentang adiknya. “Adik saya kerja di perusahaan, gajinya 7 juta. Suatu hari saya ceramah tentang matematika sedekah di kantornya. Sederhana, kalo punya satu, sedekahin nanti dapatnya  10.

Setelah selesai ceramah, adik saya nganterin saya ke lobi. Adik saya tanya, “Bang, bener tuh ngasih 1 jadi 10?”

Akhirnya adik ustadz setuju dan bilang, “Yawdah bang, ane coba deh. Gaji bulan depan, ane sedekahin dah.”

Tapi ustadz tidak puas dengan niat adiknya ini dan meminta adiknya untuk mensedekahin gajinya selama setahun.

Saya bilang, “Ya, lu pnya ga duit 84 juta? Atau yang setara dengan itu. Lu punya rumah, lu uangin. Lu punya mobil, lu uanginn atau lu punya apa yang bisa lu uangin?”

Akhirnya, dia pun mensedekahkan uang senilai itu. 84 juta, dia bagiin tuh. Alhamdulillah 3 bulan sampai beberapa bulan kemudian dia di PHK.

Tapi ternyata itu adalah cara Allah. Ketika perusahaannya dibeli oleh perusahaan di Arab, kalo posisi dia tidak di-PHK duluan, maka yang terjadi adalah dia akan ditransfer, dengan standar gaji yang sama. Atas skenario Allah, adik saya masuk lagi ke perusahaan tersebut sebagai orang baru, menjadi professional expert dari Indonesia dan gajinya adalah 125 juta/perbulan. Subhanallah. (halaman 6-8)

Kisah nyata berikutnya adalah seorang ayah yang berkata kepada anaknya, “Yuk kita makan di restoran mahal.” Anak-anaknya pada bingung, wong duit buat makan sekarang aja ga ada.

Trus dia berdoa di depan anaknya, “Ya Allah, saya ingin ajak anak istri makan malam di restoran mewah. Cuma masalahnya, saya gak ada kendaraan ke sana. Saya juga ga tau dimana tempat restoran mahal. Saya juga ga ada duit, ya Allah. Tapi nggak masalah, karena kami punya Engkau. Alhamdulillaahirabbil’alamin.”

Alhamdulillah mereka ga makan tuh malam. Akhirnya, makan telur ceplok 1 dibagi 7 dan dibagi ke anak-anaknya.

Tapi, seminggu kemudian, dia lagi jalan bareng sama istri dan anak-anak. Dia lihat ada restoran mewah. Dia stop angkot, “Ini ongkos, buat tujuh orang.”

“Kenapa turun di sini Bah?”

“Tuh ada restoran mahal.”

“Abah masih ingat aja,” kata istri dan anak-anaknya”

“Yaudah masuk aja. Kan di restoran yang gede ga bayar duluan.”

Mereka pun masuk ke restoran itu dan memesan makan yang paling enak dan paling mahal.

Lalu tiba-tiba, ada orang nongol dan bicara di depan, “Selamat malam saudara-saudara, terima kasih sudah hadir di jamuan kita punya nenek. Selamat menikmati makan malam. Siapa yang hadir, baik undangan keluarga ataupun tidak, restauran ini sudah dibayar. Mohon doakan yang terbaik untuk nenek kami, semoga dikasih husnul khotimah. Yuk kita berdoa. (halaman 10-11)

Dalam buku ini, ustadz YM membahas bahwa yang terpenting dari keyakinan terhadap Allah adalah menjalankan amal shalih dan pasti Allah akan menepati janji-Nya. Jika seseorang bersedekah, maka yang terpenting adalah dia yakin saja akan balasan yang Allah akan berikan. Tidak perlu memikirkan bagaimana Allah membalaskan sedekah kita.

Dalam buku ini ustadz YM mengkritik orang-orang yang hanya bersandarkan pada prinsip LoA (Law of Attraction). Seseorang dapat memiliki pemikiran positif dan memberikan sinyal positif kepada dunia. Lalu dunia juga akan memberikan sinyal positif kepada Anda. Bilamana Anda melihat rumah, lalu saudara bilang, “Saya pasti disitu.” Terus diucapkan setiap lewat rumah itu. Dia bikin gambar, dia potret, kemudian dia bingkai dan pajang di kontrakannya. Setiap di pulang ke rumah kontrakannya yang kecil, dia lihat gambar di rumah itu. Maka, 5 tahun kemudian dia benar-benar di rumah itu.

Ustadz YM mengkritik orang-orang yang hanya bersandar pada prinsip LoA, bahwa setiap seseorang yang berpikiran positif, maka dia pasti akan memperoleh sesuatu yang sesuai dengan pikiran positifnya itu. Karena jika hanya bersandar pada prinsip LoA, maka dia sudah menuhankan prinsip itu.

Jangan tanggung-tanggung, jangan hanya menyandarkan pada diri sendiri, jangan hanya menyandarkan pada alam. Sebab kita tidak diajarkan tidak hanya pada etape punya rumah, punya mobil, itu terlalu kecil. Ada etape-etape berikutnya yang lebih besar dan puncaknya adalah surga. (halaman 9)

Kalau cuma ngandelin otak kita, diri kita, bunuh diri namanya. Karena otak kita terbatas sekali. Ga bisa apa-apa tanpa bantuan Allah. Allah Maha Luas kekuasaan-Nya, Cuma cukup bilang “Kun!”, maka jadilah. (halaman 12)

Dari sisi inilah akan terlihat perbedaan buku-buku tentang Law Of Attraction dengan buku Believe. Karena buku Believe tidak hanya menjelaskan kekuatan pikiran positif, tapi lebih dari itu. Buku ini menjelaskan bahwa sebenarnya ada kekuatan yang lebih dahsyat dari sekadar kekuatan pikiran positif, yaitu Allah swt yang menciptakan manusia dan pemikirannya.

Karena buku ini membahas tentang Tauhid, maka buku ini penting untuk semua kalangan. Sebab semua  amal bergantung kepada kelurusan tauhid seseorang. Sehingga amal itu dapat dinilai amal shalih atau salah, berpulang lagi kepada bagaimana kondisi pemahamannya tentang tauhid.

Teman-teman ingin pesan?
Telp: 0816-14011-66                    BB: 2B18062C