Jumat, 27 Oktober 2017

Remaja Smart Finansial



Judul                 : Remaja Smart Finansial
Penulis               : Iwan Januar
Penerbit             : Gema Insani
Tahun Terbit       : 2009
Jumlah halaman  : 114 halaman


Buku ini membahas tentang remaja dan keuangannya. Dimulai dengan pembahasan fenomena remaja yang memiliki uang yang banyak. Gadgetnya saja sama dengan gadget yang biasa digunakan oleh executive muda.

Banyak uang itu mempunyai dua mata pisau. Ada enaknya dan ada juga tidak enaknya. Iwan Januar memberi contoh kasus selebritis luar negeri yang keluarganya berantakan karena masalah harta.

Dengan banyak uang bisa membeli segala sesuatu yang diinginkan, bisa pergi kemana saja. Dari sisi ukhrowinya dapat menolong orang, dapat bersedekah dan seterusnya.

Yang paling penting dibahas di sini bagaimana remaja mengelola uang jajannya. Juga ada pembahasan tentang orang tua yang banyak memberi uang jajan sebagai kompensasi kurangnya perhatian mereka terhadap buah hatinya. Oleh karenanya buku ini juga layak untuk dibaca oleh orang tua.

Buku ini dikemas dengan bahasa anak muda gaul. Coz, guyz, so, bro and sis, sobat dan sebagainya. Sehingga anak muda yang membacanya, merasa dekat dengan bacaan yang ada dihadapannya.

Tidak hanya cocok untuk anak muda, tapi diperlukan para orang tua yang ingin memahami dunia anak-anak muda. Sikap anak-anak mereka yang sudah menginjak masa remaja, kadang sulit dipahami. Dengan membaca buku ini, setidaknya sedikit tahu isi kepala dan perasaan anak muda.

Bukan hanya penguasaan bahasa anak muda, Iwan Januar juga paham tentang fenomena anak muda, kaya akan informasi yang sesuai dengan pembahasannya. Dilengkapi lagi dengan dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadits.

Dilengkapi pula dengan ilustrasi-ilustrasi menarik dan terkadang lucu. Salah satu ilustrasi yang menurut saya lucu adalah seorang anak muda sedang berjalan kaki sambil membawa tas ransel di punggungnya. Terus dia berucap di sebelah orang yang sedang mengendarai mobil, “Permisi numpang lewat! Orang kaya mau lewat!”

Sementara pengendara mobil itu menjawab, “Plis, deh.”


Hanya saja gaya penulisan Iwan Januar, bukan satu-satunya penulis. Gaya penulisan ini juga dimiliki sahabat dekatnya, O Sholihin. Para pembaca yang biasa membaca karya O Sholihin, tentu tidak akan kaget membaca karya Iwan Januar. 

Selasa, 10 Oktober 2017

Menumpas Bergola Ijo



Judul                         : Menumpas Bergola Ijo
Penulis                       : Djair Warni
Alih versi ke novel       : Syahlendra Maulana
Penerbit                     : Sarana Karya
Tahun Terbit               : Cetakan Pertama 1991


Perjalanan Parmin sampai di perkampungan Gunung Sembung. Menjelang masuk ke perkampungan, Parmin menemukan sesosok mayat. Mata mayat itu melotot, nampak raut wajahnya seperti orang yang ketakutan. Di tangannya tergenggam sebilah golok. Menurut perkiraan Parmin, orang itu memiliki kemampuan silat.

Parmin makin bingung ketika masuk ke perkampungan. Tidak ada satu pun orang yang nampak. Demikian pula di masjid yang disinggahinya. Perkampungan Gunung Sembung benar-benar seperti perkampungan yang mati.

Ada makhluk berwarna hijau. Gerakan cepat dan membunuh orang dengan sadis. Makhluk ini menjadi misteri dan ditakuti. Bahkan akhirnya disembah-sembah, ada yang mengantarkan sesajen.

Belakangan diketahui makhluk berwarna hijau itu adalah manusia. Hanya saja tubuhnya besar dan memiliki kesaktian ilmu silat yang mumpuni. Akhir cerita dapat ditebak makhluk hijau itu dapat dikalahkan oleh Parmin. Di perkampungan Gunung Sembung ini, Parmin mendapat gelar/nama Jaka Sembung.

Sebagaimana kisah Si Gila Dari Muara Bondet, di dalam Menumpas Bergola Ijo, tidak ada kisah Jaka Sembung menyerang tentara colonial penjajah Belanda. Yang ada adalah kisah Jaka Sembung berkelahi melawan orang Indonesia. Tentunya orang Indonesia yang berkhianat dan memanfaatkan colonial Belanda. Atau orang Indonesia yang dimanfaatkan orang Belanda.

Kalo menilik ucapan Djair, sang penulis, dia hanya mengangkat kisah nyata, kondisi di zaman penjajahan untuk mendukung tokoh rekaan/fiksinya ini; Jaka Sembung, berarti secara sadar atau tidak, kita diadu domba oleh pihak penjajah.

Seperti itulah kondisi kita kalo diadu domba, berkelahi, tawuran dengan ‘orang sendiri’, sementara musuh yang sebenarnya duduk tenang memperhatikan kita yang saling menyerang.

Djair cukup jeli menggambarkan kondisi orang-orang yang berkhianat pada bangsa Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang pintar, mengetahui potensi masyarakat yang berbahaya bagi penjajah. Mereka tahu kekuatan yang mengendalikan masyarakat hingga menjadi berani, terus memerangi penjajah hingga tetes darah penghabisan. Oleh karenanya para pengkhianat ini mengatur scenario agar masyarakat tidak lagi percaya pada kekuatan para ulama. Masyarakat digiring agar percaya pada takhayul dan ujung-ujungnya menjadi orang-orang musyrik.

Komik yang sudah diubah jadi novel ini bagus untuk generasi muda, orang-orang yang tidak mengalami langsung penjajahan. Agar mereka tahu bagaimana kondisi pada saat itu dan dapat diambil pelajaran darinya.

 sumber image: dunia kang-ouw - blogger



Sabtu, 07 Oktober 2017

Mengenal Allah Lewat Bacaan


Judul                         : Mengajar Anak Anda Mengenal Allah Melalui Membaca     
Penulis                       : Mohammad Fauzil Adhim
Penerbit                     : Al-Bayan, 1996
Jumlah halaman           : 120 halaman





Di sampul buku tertulis, Mengajar Anak Anda Mengenal Allah Melalui Membaca. Buku karya Mohammad Fauzil Adhim ini merupakan buku How To. Bagaimana caranya orang tua mengajarkan anak mengenal Allah lewat bacaan.

Lebih dari separuh buku pembahasan hanya berbicara seputar bagaimana orang tua mengenalkan anak pada aktivitas membaca. Buku bacaan yang baik untuk anak yang belum bisa membaca adalah buku bergambar yang tulisannya hanya sedikit atau tidak ada sama sekali tulisan. Buku didominasi dengan gambar ini biasa dinamakan dengan Wordless Picture Book (WPB).

Bagi anak yang belum mengenal huruf sama sekali, WPB ini amat menariknya. Buku bergambar, berwarna membuatnya mau untuk memegang, melihat dan membuka-buka halaman buku.

Anak dibiarkan untuk menilai dan mengomentari gambar-gambar itu. Bahkan biarkan si anak ‘mengajarkan’ ayah dan ibunya.

Bila anak tidak memberikan penilaian, orang tua bisa memancing agar si anak mau memberi pendapat dan penilaiannya. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di antaranya

Memberi teladan kepada anak, dengan cara membaca di depan anak juga merupakan hal yang penting. Tujuannya agar anak tahu bahwa aktivitas membaca adalah sesuatu yang penting dan mengasyikkan. Sampai-sampai si anak tahu bahwa orang tuanya punya waktu khusus untuk membaca.

Membacakan cerita kepada anak, mengenalkan buku huruf bergambar dan berwarna, mengajak anak jalan-jalan ke took buku, perpustakaan, memintakan anak menceritakan kembali cerita yang sudah dibacakan, merupakan diantara tips-tips yang bisa ditempuh orang tua agar buah hatinya senang membaca.

Karena tujuannya agar anak menjadi pribadi yang gemar membaca, maka orang tua perlu menyesuaikan buku yang sesuai dengan minat anak. Memberikan buku yang tidak diminati anak akan menjadi boomerang.

Memilih buku yang akan diberikan kepada anak disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak.

Buku ini baik orang tua yang amat peduli dengan pendidikan anak-anaknya. Berbeda dengan buku pendidikan anak karya Abdullah Nashih Ulwan yang membaca pendidikan anak secara luas, buku ini hanya membahas aktivitas membaca untuk memperkenalkan Allah kepada anak. Berbeda juga dengan buku karya Aidh Al-Qorni yang berjudul MerawatAnak.

Jika sudah membaca karya Abdullah Nashih Ulwan dan Aidh Al-Qorni di atas, tidak ada salahnya melengkapi dengan buku ini.

Saya sempat merasa bosan membaca buku ini.Membaca dari satu tips ke tips yang lain. Tapi karena pembahasannya singkat dan padat, pembacaan tips berikutnya bisa dilanjutkan esok hari misalnya.

Selain penuh tips, buku ini juga kaya dengan pembahasan psikologi anak. Memberi kesempatan kepada anak berpendapat, menghargai pendapat anak, memberi pujian pada anak, menghargai privasi anak dan sebagainya.

Di dalam buku Dunia Kata, Moh. Fauzil Adhim menjelaskan bahwa jika ingin menjadi penulis yang handal, maka ajukan naskah ke penerbit, redaksi-redaksi majalah atau Koran yang sulit ditembus. Buku Mengajar Anak Anda Mengenal Allah Melalui Membaca ini diajukan Mohammad FauzilAdhim ke penerbit yang waktu itu sulit untuk ditembus dan dia berhasil.

Mohammad Fauzil Adhim dikenal sebagai penulis buku-buku yang berkaitan dengan keluarga. Oleh karenanya buku Mengajar Anak Anda Mengenal Allah Melalui Membaca, layak untuk dibaca. Namun membacanya perlu kesabaran. Buku yang ada di tangan saya sudah cetakan keempat dan dicetak tahun 1996.