Judul Buku : Rich
Karya : Yusuf Mansur
Jumlah halaman : 170 halaman
Tahun terbit : Juli 2013
Harga : Rp 59.000
Rich merupakan buku kedua
dari trilogi buku ustadz Yusuf Mansur (ustadz YM). Buku pertama berjudul Feel,
sedangkan buku ketiga berjudul Believe.
Sesuai dengan judulnya,
Rich yang berarti kekayaan, ustadz YM dalam muqaddimahnya membahas tentang
kekayaan yang sesungguhnya.
Bisa bersama Allah,
sebenarnya merupakan sebuah kekayaan. Bisa dekat, bisa menyembah Allah, itulah
kekayaan sesungguhnya. Bisa berdoa kepada-Nya, sungguh benar-benar itu adalah
kekayaan yang sesungguhnya.
Berdoa, apalagi bisa
menyembah Allah, bisa dekat dan bersama-Nya itu sudah merupakan kekayaan.
Untuk bisa berdoa, kita
butuh ‘waktu’. Itu tandanya kita masih diberi-Nya hidup. Masih bisa bernafas.
Masih diperkenankan-Nya berbuat kebaikan, yang namanya berdoa. Ini kan mahal
banget. Cuma pada ga merasa. Fokusnya di pengabulan. Kok ga dikabul-kabul ya?
Kok ga dijawab-jawab ya? Kok masih susah ya? Kok masih sulit ya?
Ketika berdoa, kita
pastinya bernafas. Tidakkah kita lihat bahwa ini juga mahal. Sangat mahal!!!
Berapa duit yang dibutuhkan untuk membangun, merawat dan menjaga sistem pernafasan?
Jika sudah terganggu sistem pernafasan, apa yang terjadi? Dan siapa yang
sanggup menyelaraskan sistem pernafasan dengan sistem-sistem lain di tubuh
kita? Kecuali Allah? (hal x)
Seperti buku Feel dan Believe,
buku Rich juga membahas masalah tauhid. Mari kita perhatikan beberapa cuplikan
yang terdapat di dalam bab I .
Secara umum bisa
dikatakan, insya Allah peluang mereka yang memiliki modal, bisa lebih sukses
dibanding mereka yang tidak memiliki modal. Andaipun kalimat ini betul dan
disepakati aneh juga buat saya. Apa anehnya? Kok mereka yang memiliki Allah,
sedangkan Allah pemilik modal, lalu tidak bisa sukses? (halaman 5)
Mereka yang ke pasar, bawa
duit, apa bisa keluar pasar bawa belanjaan yang dia mau? Secara umum, secara
wajar, kita jawab ya. Mereka yang datang ke pasar membawa uang, insya Allah
bisa pulang bawa belanjaan. Bila ini betul dan disepakati, ini juga menjadi keanehan
buat saya. Kenapa yang bawa duit, bisa pulang bawa belanjaan, sedangkan yang
bawa ‘Allah’, tidak bisa langsung pulang bawa belanjaan? Sedang Allah pemilik
pasar tersebut dan Dia pemilik pasar yang ada di muka bumi, berikut pedagang
yang berdagang, dan juga memiliki semua jiwa raga mereka yang belanjanya. Dia
Maha Kaya, dimana Allah memiliki juga apa-apa yang tidak ada di dalam pasar.
Semua punya Allah. (halaman 6)
Dua alenia di atas sudah
cukup membuktikan bahwa buku ini membahas tentang tauhid.
Hal ini juga tergambar
dalam bab yang berjudul Benerin Sikap Kita ke Allah.
Mau dunia-Nya, tapi ga mau
deket sama Yang Punya Dunia.
Dikasih tahu caranya
mendekati dunia, sama Yang Punya Dunia, malahan ga percaya.
Yang Punya Dunia, datang
ke langit dunia-Nya, mendekati para pencari dunia, lalu menawarkan dunia, juga
ampunan dan rahmat-Nya, tapi kita ga mau menyambut-Nya. (halaman 57)
Potongan
pertanyaan-pertanyaan di atas menggambarkan tentang pembahasan tauhid.
Seperti di dalam buku
Believe, dalam buku Rich ustadz YM juga membahas tentang kekuatan berpikir
positif dan bertindak positif. Siapa pun yang meyakini bahwa dia akan berubah
dan bisa berubah, alam akan memberikan energinya. Yang begini ini sudah
sunnatullah. Namun diperlukan adanya keseimbangan. Sebab jika tidak,
kepercayaan diri, keyakinan diri akan menyebabkan ujub, sombong dan takabbur.
(halaman 3-4)
Jika yang tidak punya iman
saja bisa berubah dengan berpikir positif dan bertindak positif, masa yang
beriman, bertauhid bagus dan beramal shaleh bagus, lalu malah ga berubah?
(halaman 4)
Di sini terlihat jelas,
ustadz YM ingin mengajak para pembaca untuk merenung, memompa kaum muslimin
untuk bersemangat menjalani hidup bersama Allah.
Selain persamaan di atas
juga terdapat perbedaan dengan dua buku lainnya. Jika di buku Feel dan Believe,
relatif banyak disertai kisah-kisah nyata, buku Rich tidak terlalu banyak
disertai kisah-kisah nyata. Buku Rich lebih banyak dikemas dalam bentuk dialog
antara ustadz YM dan pembaca dalam artian mengajak pembaca untuk berpikir.
Buku ini –seperti
buku-buku ustadz YM lainnya- dikemas dengan gaya dialog dengan bahasa pengantar
yang kental dengan bahasa betawi. Sehingga para pembaca tidak merasa seperti
digurui. Selain itu, para pembaca juga tidak merasa, tahu-tahu bacaannya sudah
hampir tamat.
sumber image:
Teman-teman ingin pesan?
Telp: 0816-14011-66 BB: 2B18062C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar