Senin, 18 Agustus 2014

Sapta Siaga Mencari Jejak





Penulis   : Enid Blyton
Judul Terjemahan: Mencari Jejak
Penerjemah: Agus Setiadi
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Menegangkan. Itu kesan pertama ketika membaca novel Sapta Siaga yang berjudul Mencari Jejak.

Kisah berawal ketika Peter, pimpinan Sapta Siaga memutuskan bahwa sampai dengan Natal, kegiatan/rapat Sapta Siaga ditiadakan. Ketika liburan Natal tiba, baru diadakan lagi rapat Sapta Siaga. Keputusan ini disampaikan kepada seluruh anggota Sapta Siaga; Jack, Colin, George, Pam, Barbara dan Janet.

Usulan Peter ini mendapat penentangan dari teman-temannya ini. Akhirnya diputuskan Sapta Siaga tidak akan mengadakan rapat sampai Natal, kecuali ada peristiwa-peristiwa yang menuntut diadakan rapat.

Dalam rapat ‘terakhir itu’ diputuskan bahwa seluruh anggota Sapta Siaga mengenakan lencana Sapta Siaga ketika berada di sekolah. Keputusan kedua, kata semboyan atau sandi untuk rapat berikutnya adalah Bonzo Bandel.

Sapta Siaga sudah dikenal di sekolah sebagai kelompok rahasia yang terdiri dari tujuh orang remaja. Mereka seringkali menemukan petualangan-petualangan yang menegangkan dan ujung-ujungnya mereka membantu aparat kepolisian dalam menangkap para penjahat.

Karena sudah dikenal di sekolah, pengenaan lencana sewaktu di sekolah membuat segelintir orang menjadi iri. Salah satunya adalah Susi, adik dari Jack. Karena Susi ditolak bergabung dengan Sapta Siaga, maka dia pun mencoba membuat tandingan dengan Panca Pendekar (dalam edisi lain, digunakan istilah Panca Petualang)

Susi dan teman-temannya ingin menunjukkan bahwa mereka dapat pula menemukan petualangan dan merasakan keseruan dalam berpetualang. Sehingga mereka pun mengadakan suatu rapat, rapat seperti yang biasa dilakukan oleh Sapta Siaga.

Rapat diadakan di rumah Susi dan kebetulan Jack mengetahui bahwa adiknya dan Panca Petualang sedang rapat. Jack menguping pembicaraan rapat mereka.

Rapat pun diadakan, Susi ternyata mengetahui bahwa Jack, kakaknya sedang menguping pembicaraan rapat mereka. Maka dengan kecerdasannya, Susi dengan segera mengarang bahwa rapat diadakan karena ada suatu kasus. Keempat teman-temannya hanya mendengar apa yang dikatakan Susi.

Mereka mengadakan rapat bahwa ada dua penjahat yang akan bertemu di malam hari di Lumbung Tigger. Mereka adalah Bob Buntung dan Tom Timpang. Pertemuan itu akan terjadi beberapa hari ke depan.

Informasi ini langsung disimpan oleh otak Jack. Jack pun segera melaporkan tentang informasi ini ke Peter, pimpinan Sapta Siaga. Namun Peter tidak mempercayai informasi ini. Peter menganggap Susi tidak sedang serius. Susi dianggap omong kosong dan berpura-pura sedang menghadapi petualangan.

Akan tetapi, Jack merasa yakin bahwa peristiwa ini benar adanya. Jack merasa yakin bahwa Susi dan Panca Petualangannya sedang menghadapi petualangan. Oleh karenanya, Jack mengundang George untuk minum teh di sore hari. Sebab dia yakin bahwa pada Selasa malam, Susi dan kelompoknya akan pergi ke Lumbung Tigger.

Susi yang sudah tahu bahwa Jack sudah termakan informasinya, juga mengundang salah satu anggota kelompoknya, Jeff.

Mereka berdua keluar malam-malam menuju Lumbung Tigger. Sementara Jack dan George mengikuti mereka dari belakang.

Tapi tiba-tiba Susi dan Jeff hilang dari pengawasan. Jack dan George tetap terus ke Lumbung Tigger, suatu tempat yang dulunya merupakan bagian dari kompleks perusahaan pertanian dan terbakar pada suatu malam. Sekarang, lumbung ini menjadi bangunan reot yang sudah tidak digunakan lagi.

Ini pula yang semakin meyakinkan Jack, bahwa tempat yang sudah tidak dipakai ini cocok untuk digunakan sebagai tempat pertemuan penjahat.

Sesampai di Lumbung Tigger, ternyata Susi dan Jeff tidak ditemukan. Jack dan George menjadi bingung. Hingga pada suatu ketika mereka mendengar ada langkah-langkah orang yang datang.

Ternyata ada orang-orang dewasa datang. Mereka sedang melakukan sebuah rencana pencurian. Jack dan George mendengarkan pembicaraan mereka.

Jack dan George menjadi yakin apa yang dikatakan Susi bahwa di Lumbung Tigger akan ada pertemuan penjahat.

Seperti biasa selanjutnya Sapta Siaga mengadakan rapat. Membicarakan apa-apa yang dialami dan didengar Jack dan George di Lumbung Tigger.

Seri Sapta Siaga kali ini cukup seru bila dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya. Sebab aksi pencurian nyaris berhasil dilakukan oleh para penjahat.

Saya sempat berpikir, mengapa ketika Sapta Siaga menemukan kasus, mereka harus rapat terlebih dahulu. Tapi itu dapat terjawab sendiri oleh saya, karena mereka bekerja secara kelompok. Mereka juga masih anak-anak. Sehingga ceritanya menjadi amat wajar sekali bagi anak-anak.

Saya juga sempat berpikir, kenapa sering kali Sapta Siaga memecahkan permasalahan secara kebetulan. Seperti dalam kisah ini, mereka baru dapat mengerti kata-kata yang diucapkan para penjahat ketika Sapta Siaga sedang bermain kereta-keretaan. Tapi pertanyaan ini juga terjawab sendiri oleh saya, mereka khan masih anak-anak. Cara berpikir dan analisa mereka belum bisa semaksimal orang dewasa.

Pendek kata, Enid Blyton pandai menyajikan cerita yang memang untuk konsumsi anak-anak.

sumber image: http://www.imagefruity.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar