Judul asli: Well
Done, Secret Seven
Penulis : Enid Blyton
Judul Terjemahan:
Memecahkan Rahasia Kapak Merah
Penerjemah: Agus
Setiadi
Penerbit: PT
Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 122 hal
Ketujuh anak itu
seperti biasa berkumpul untuk rapat. Ya, rapat Serikat Sapta Siaga. Tapi karena
kali ini udara terasa panas, mereka akhirnya memutuskan untuk mengadakan rapat
di Hutan Berangin.
Di sinilah kisah
dimulai. Mereka membuat semacam rumah pohon. Karena memang tidak berbentuk
rumah. Hanya selembar papan tebal yang dijadikan tempat mereka duduk. Tentunya
pohon yang dipilih adalah pohon yang besar. Memuat ketujuh anak-anak dan juga
ada tempat untuk menyimpan makanan.
Pada hari berikutnya,
mereka rapat lagi di rumah pohon. Tapi terkejutnya, makanan mereka yang
disimpan di lubang yang ada di pohon, berkurang. Demikian pula dengan limun,
minuman mereka
Mereka
bertanya-tanya, siapakah yang telah mengambil persedian makanan dan minuman mereka.
Ada yang menduga tupai yang sebelumnya pernah mereka lihat. Ada pula yang
menduga, seorang anak laki-laki yang juga pernah mereka lihat di hutan bersama
kucingnya.
Hingga pada suatu
ketika Janet meminjamkan sebuah buku bergambar kapal milik ayahnya kepada Colin.
Dan celakanya, Colin meninggalkan buku bergambar itu.
Dia teringat ketika
malam sudah tiba. Karena takut rusak terkena hujan, maka Colin
sembunyi-sembunyi keluar rumah menuju Hutan Berangin. Colin mampir dulu ke
rumah Peter.
Akhirnya Peter menemani
Colin menuju Hutan Berangin. Pada saat itulah mereka menemukan siapa oknum yang
telah mengambil makanan dan minuman milik Sapta Siaga.
Dia adalah anak
laki-laki yang pernah Sapta Siaga lihat waktu itu bersama kucingnya. Nama anak
laki-laki itu adalah Jeff. Jeff melakukan hal itu karena dia kabur dari rumah
pamannya. Diceritakan bahwa pamannya amat jahat. Bahkan Jeff curiga bahwa
pamannya bekerja sama dengan penjahat untuk melakukan suatu aksi.
Mulailah Jeff
bercerita bahwa sepertinya paman dan teman-temannya akan melakukan aksi
kejahatan. Sebagai petunjuk, Jeff memberitahu bahwa dia mendengar beberapa
patah kata. Emma Lane, MKX, kapak merah, teralis, Kamis tanggal 25.
Sapta Siaga bingung
menghadapi misteri ini. Mereka seperti menghadapi kepingan-kepingan puzzle yang
tidak saling berhubungan, paling jauh dari adanya ikatan satu sama lain.
Mereka mulai
mencari tahu siapa Emma Lane. Dua anggota mereka pergi ke kantor pos. Setelah
diperiksa petugas kantor pos, ternyata ada penduduk yang bernama Emma Lane.
Beberapa anggota pergi ke alamat yang telah ditunjukkan. Ternyata Emma Lane itu
adalah seorang nenek-nenek.
Mereka merasa tidak
mendapat petunjuk. Sehingga mereka setengah berputus asa dan Peter memutuskan
untuk menceritakan hal ini kepada ayahnya, sambil berharap ayahnya dapat
membantu memecahkan kepingan-kepingan puzzle yang belum bisa dipahami.
Tapi ternyata, lain
dari yang diharapkan, ayah Peter menganggap ucapan Jeff tidak sungguh-sungguh.
Jeff ingin mengerjai Peter dan teman-temannya. Bahkan ayah Peter menantang agar
Jeff di bawa ke rumah.
Janet lah yang
merasa paling kecewa. Karena dia percaya pada cerita Jeff, sementara ayahnya
tidak percaya.
Akhirnya Peter
pergi menemui Jeff untuk dibawa ke rumahnya. Namun ternyata Jeff tidak ada di
tempat. Dia sempat meninggalkan sepucuk surat yang isinya bahwa pamannya telah
menemukan tempat persembunyiaannya.
Kabar ini
disampaikan Peter kepada ayahnya. Kenyataan ini semakin memperkuat pendapat
ayahnya tadi tentang Jeff. Ini semakin membuat anak-anak Sapta Siaga tidak
bersemangat, setengah putus asa. Bahkan kepingan-kepingan itu nyaris tidak
dipedulikan lagi oleh mereka.
Walau mereka semua
anggota Sapta Siaga, sudah biasa memecahkan berbagai misteri, sudah
berpengalaman dalam berpetualang, namun mereka tetap anak-anak. Pendirian
mereka yang percaya pada Jeff, jadi ragu. Ditambah misteri kepingan-kepingan
puzzle terasa sulit dicerna oleh mereka.
Bagaimana mereka
berhasil membongkar misteri ini? Apa arti dari kepingan-kepingan puzzle itu?
Seperti biasa, Enid
Blyton mengemas ceritanya pas sekali buat anak-anak. Ceritanya runut, selain
itu perpindahan dari satu bab ke bab yang lain tidak terlalu jauh. Satu bab
hanya terdiri dari beberapa halaman saja. Sehingga anak-anak yang membacanya
tidak merasa berat untuk menamatkannya. Terlebih lagi hampir di setiap bab, ada
ilustrasi.
Cerita benar-benar
dikemas sesuai zamannya. Ketika mencari tahu nama Emma Lane, anggota Sapta
Siaga mencarinya di kantor pos dan bukan menggunakan fasilitas google.
Ketika mereka ingin
mengadakan rapat, mereka tidak saling menghubungi lewat telepon atau HP. Mereka
diundang lewat surat dan diletakkan di
kotak pos rumah mereka masing-masing.
Ada pola yang sama
di episode Sapta Siaga yang lain dengan episode Memecahkan Rahasia Kapak Merah.
Petualangan dimulai secara tidak sengaja, yaitu ketika Colin keluar malam hari
untuk mengambil buku bergambar yang tertinggal. Pada saat itulah, petualangan di
mulai.
Di episode yang
lain, Jack harus keluar malam karena lencana Sapta Siaga-nya hilang dan
kemungkinan terjatuh di saat bermain dengan anggota Sapta Siaga lainnya. Pada
saat itulah, petualangan di mulai.
sumber image:books-parade4indah.blogspot.com