Pasific Rim, begitu
judulnya. Film ini bercerita tentang pertempuran antara Kaiju dan Jaeger. Kaiju
adalah monster yang bertubuh besar. Sedangkan Jaeger merupakan robot bertubuh
besar dengan dikendalikan oleh dua orang
di dalamnya. Itu inti dari film ini.
Hanya saja
perbedaan robot bertubuh besar yang biasa dinamakan Jaeger ini adalah Jaeger
dikendalikan oleh dua orang. Akan tetapi otak kedua orang ini harus terhubung
satu sama lain.
Kaiju ini menyerang
berbagai negara, sehingga hal ini membuat negara-negara yang bertikai harus
melupakan pertikaian mereka demi menghadapi Kaiju secara bersama.
Tidak selamanya
Jaeger dapat memenangi pertempuran melawan Kaiju. Salah satunya adalah Jaeger
yang dikendarai oleh Becket dan saudara kandungnya.
Dalam suatu pertempuaran,
Jaeger yang dikendarai Becket dan saudaranya kalah dan saudara dari Becket
dianggap hilang dan tewas.
Inilah yang memicu
Becket untuk menuntut balas untuk melenyapkan Kaiju. Akan tetapi sebelumnya,
Becket sempat tidak mau lagi berperan sebagai Jaeger. Dia hanya mau berperan
serta untuk membentengi negara dari serangan Kaiju dengan membuat tembok tinggi
dan besar.
Akan tetapi
Marshall menemui Becket dan menyemangatinya untuk kembali lagi mengenakan
‘pakaian’ robot Jaeger. Akhirnya Becket menerima tawaran itu.
Namun itu berarti,
Becket harus mencari teman yang sama-sama mengendalikan Jaeger. Pilihan Becket
jatuh pada Mako. Mako dipilih untuk menjadi
co-pilotnya dalam mengendalikan
Jaeger. Karena setelah diadakan ‘ujian’ bertarung hanya Mako yang dapat
menyamai dan menandingi Becket.
Mako adalah seorang
gadis Jepang yang seluruh anggota keluarganya tewas diserang Kaiju. Bahkan Mako
kecil dikejar-kejar oleh Kaiju. Inilah yang memicu dendam Mako untuk
melenyapkan Kaiju.
Hanya saja, ketika
Becket dan Mako berada di dalam robot Jaeger, pikiran mereka telah bersatu.
Becket dapat melihat apa saja yang ada di dalam pikiran Mako, demikian pula
sebaliknya, pada saat itulah Mako terbawa perasaan. Mako teringat pada masa
kecilnya yang dikejar-kejar Kaiju. Becket mengetahui apa yang ada di pikiran
Mako pada saat itu. Bayangan monster Kaiju yang ada di hadapan Mako dianggap
sebagai sesuatu yang nyata, sesuatu yang berada di hadapannya. Oleh karena itu,
Mako segera mempersiapkan persenjataan yang ada di robot Jaeger itu. Padahal
saat itu robot Jaeger yang dikendalikan Becket dan Mako masih berada di markas
tempat robot-robot Jaeger. Sehingga apabila Mako benar-benar menembakkan
persenjataan Jaeger, maka yang menjadi sasaran adalah markas robot-robot Jaeger
dan bukan monster Kaiju yang dibayangkannya.
Becket yang dapat
membaca pikiran Mako, terus berusaha memperingatkan Mako bahwa monster Kaiju
yang dilihatnya itu hanyalah bayangan masa kecil saja.
Akhirnya emosi Mako
dapat dikuasai. Itulah pentingnya dapat menguasai emosi ketika sudah berada di
dalam robot Jaeger.
Adegan-adegan
selanjutnya adalah pertempuran robot Jaeger melawan monster Kaiju. Selain
diperlengkapi persenjataan, robot Jaeger dapat menyelam ke dalam air dan
bertempur dalam air.
Robot Jaeger yang
dikendalikan Becket dan Mako berhasil mengalahkan monster-monster Kaiju. Walau
menang di pihak robot Jaeger, namun di pihak robot Jaeger banyak jatuh korban.
Termasuk Marshall, kepala proyek robot Jaeger.
Menurut saya, film
Pacific Rim hampir tidak ada bedanya dengan film-film robot lainnya. Mungkin
hanya tekhnologi Jaeger saja yang berbeda. Karena robot Jaeger dikendalikan dua
orang yang otaknya saling tersambung. Robotnya juga bisa berenang dalam air. Pendek kata,
film ini keren dari sisi tekhnologi.
Film ceritanya
berlatar kehidupan di tahun 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar