Jumat, 04 April 2014

BERSIAPLAH KAUM MUSLIMIN

Judul Buku     :Mossad (Behind Every Conspiracy)
Karya               : Herry Nurdi
Tebal               : 243 halaman
Penerbit          : Cakrawala Publishing
 
Ungkapan Sahabat Rasulullah saw, Ali ibn Abu Thalib ra sepertinya perlu menjadi perhatian kaum muslimin. Ucapannya yang dimaksud adalah, “Kebatilan Terorganisir, Kalahkan Kebenaran Tak Terorganisir.”
 
Umat Islam sudah selayaknya terlecut dengan berbagai aktivitas, upaya musuh-musuh Islam yang amat rapi dan terorganisir. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh Israel, lewat badan intelejennya Mossad.
 
Sepertinya buku yang berjudul Mossad (behind every conspiracy) karya Herry Nurdi perlu untuk dibaca kaum muslimin.  Sehingga diharapkan kaum muslimin dapat terpacu untuk membenahi diri mereka.
 
Badan intelejen Israel, Mossad begitu rapi dalam merancang sesuatu. 
 
Eli Cohen adalah orang Yahudi kelahiran Mesir. Dia dirancang oleh Mossad untuk masuk ke pemerintah Syria. Ia dilatih dengan sangat serius di Israel. Terutama kemampuan berbahasa, hingga ia menguasai bahasa tingkat slank, bahasa pergaulan sehari-hari warga Arab Syria. 
 
Setelah menyelesaikan latihannya di Israel, Mossad mengirimnya ke Argentina dengan identitas palsu sebagai seseorang pengusaha sukses berkebangsaan Syiria dan bernama Kamel Amin Tsa’bet.  Di Argentina, dia bergaul dan akrab dengan komunitas Syiria yang ada di sana. Bahkan bukan itu saja, Eli Cohen sudah mulai berpengaruh dalam komunitas itu.
 
Di Argentina, dia berteman dekat dengan Jenderal Amin Al-Hafez yang kelak menjadi presiden Syria. Pada tahun 1961, Syria mengalami kemelut politik dan melahirkan kudeta militer. Cohen pergi dari Argentina dan kembali ke Israel dan masuk ke Damaskus dan menjadi anggota partai Baath. Dia menjadi pejuang Arab militan, tanpa seorang pun yang mengetahui bahwa dia sebenarnya seorang Yahudi agen Mossad. Dia mendapat rekomendasi dari pejabat di kedutaan Syria di Argentina untuk pulang dan memberi manfaat untuk Syria.
 
Eli Cohen bukan menjadi sembarang anggota partai Baath. Ia bahkan menjadi orang yang sangat berpengaruh. Ia bahkan terlibat dalam Muktamar Nasional Keenam yang diadakan pada 5 Oktober 1963. Bahkan pendiri partai Baath, Michael Afflaq, pada saat itu berjanji akan menemui Eli Cohen. 
 
Keterlibatan Cohen dalam politik, membuatnya dapat mengumpulkan informasi sebanyak-banyak. Sepanjang tahun 1962-1965, dia menyuplai berbagai informasi ke Israel, mulai dari foto, sketsa pertahanan, nama-nama dan strategi militer Syria. Data-data ini amat berguna bagi Israel, terutama ketika terjadi perang Enam Hari antara negara-negara Arab melawan Israel. 
 
Andai saja kedok Cohen tidak terbongkar, hampir bisa dipastikan, Cohen dapat menjadi Presiden Syria. Bagaimana akibatnya, jika Cohen benar-benar menjadi presiden Syria? Bagaimana jadinya bila pemimpin-pemimpin negeri Arab merupakan agen Mossad? 
 
Bagaimana caranya Cohen menyuplai informasi ke Israel dan bagaimana kedok Cohen terbongkar? Temukan dalam buku ini
 
Temukan juga operasi khusus Sayaret Metkal di Libanon yang bertugas meledakkan pesawat-pesawat di bandara international Libanon. 

Dengan rencana yang matang dan berbagai antisipasi yang dilakukan.
 
Temukan pula kisah Cinta Rahasia antara Israel dan Singapura, Misteri Van Putih dalam peristiwa 11 September, Konspirasi di balik Bom Bali dan lain sebagainya.

sumber image:www.jogglo.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar