Judul : 40 Kisah Pengantar Anak Tidur
Penulis : Najwa Husein Abdul Azis
Penerbit :GIP
Halaman : 95 halaman
Ukuran buku :21,5cm x 27 cm
Bulan Ramadhan telah tiba. Aktifitas yang paling nyaman di siang hari bulan Ramadhan adalah membaca. Mungkin para pembaca pernah merasakan keasyikan membaca buku cerita, komik di bulan ini.
Anak kecil dengan rasa ingin tahunya yang tinggi, akan merasakan penasaran dan ingin segera melahap halaman demi halaman buku yang ada di tangannya. Apalagi bila dia pernah merasakan keasyikan membaca, hingga tanpa sadar waktu sudah siang atau sore. Dia akan merasakan manfaat membaca. Ternyata dapat melupakan rasa lapar dan dahaganya.
Diantara buku anak-anak yang ‘bergizi’ adalah 40 Kisah Pengantar Anak Tidur. Kenapa dikatakan bergizi? Karena buku ini sarat akan pelajaran.
Pada suatu hari, Abdullah bin Umar ra. (sahabat Rasulullah) dan sahabatnya pergi ke pasar untuk membeli barang yang diperlukan. Sesampainya di pasar, mereka mencari tempat untuk makan. Ketika itu lewat di depan mereka seorang anak kecil penggembala kambing. Abdullah memanggil anak gembala itu untuk makan bersama mereka. Anak gembala itu berkata, “Terima kasih, akan tetapi saya sedang berpuasa.”
Mendengar itu, Abdullah ra. memandang anak gembala itu dengan kagum dan berkata, “Hai anak gembala, di hari yang panas seperti ini engkau berpuasa sambil menggembala kambing pula?”
Anak itu menjawab, “Tuan, api neraka itu lebih panas lagi.” (halaman 13-14)
Pada suatu hari, Umar ibnul Khaththab ra melakukan perjalanan ke negeri Syam ditemani seorang budaknya. Karena terlalu tawadhu (rendah hati) dan lembutnya, ia naik unta bergantian dengan budaknya, sedangkan ketika itu ia tengah memegang jabatan Amirul Mu’minin.
Jika sampai giliran Umar ra yang menaiki unta, maka budaknya berjalan kaki beberapa waktu sambil memegang tali kendali. Setelah itu, mereka ganti posisi, Umar ra turun dan berjalan kaki beberapa waktu sambil memegang tali kendali, sedangkan budaknya naik ke atas unta. Begitu seterusnya. Hingga ketika menjelang sampai di Syam, yang mendapat giliran untuk menaiki unta adalah si budak. Sehingga si budak naik unta dan Umar berjalan kaki sambil memegang tali kendali.
Kedatangan mereka telah diketahui oleh Abu Ubaidah ibnul Jarrah yang pada saat itu menjabat amir/gubernur di Syam. Abu Ubaidah berkata kepada Umar, “Wahai Amirul Mukminin! Para pembesar negeri Syam akan keluar menemuimu. Alangkah tidak layaknya jika mereka menyaksikanmu dalam kondisi seperti ini.
Akan tetapi, jawaban yang diberikan oleh Umar ra adalah, “Allah telah memuliakan kita dengan agama Islam . Allah adalah Maha Lembut dan Dia menyukai kelembutan dalam segala sesuatu. Lalu mengapa aku tidak bisa bersikap lembut kepada budakku, dengan merendahkannya dan bersikap takabur kepadanya. (halaman 26-27)
Buku ini juga dilengkapi “Hikmah Cerita” di penutup setiap cerita. Sehingga orang tua yang membacakan cerita untuk anak, dapat dituntun dalam mengarahkan anaknya.
Di dalam buku sejenis, setiap satu cerita diakhiri dengan berbagai pertanyaan yang terkait dengan cerita. Namun untuk buku ini tidak ditemukan berbagai pertanyaan seperti itu.
Buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang membuat anak-anak tertarik untuk membaca. Namun gambar-gambar itu tidak berwarna. Ini kekurangannya bila dibandingkan dengan buku cerita anak-anak lainnya yang dilengkapi dengan gambar2 berwarna.
Tapi karena buku ini dilengkapi dengan gambar2 tidak berwarna, harga buku ini menjadi relative lebih murah.
Bentuk buku ini agak besar kurang lebih seukuran majalah, sehingga huruf2nya nyaman untuk dibaca.
sumber image:www.tokopedia.com
Penulis : Najwa Husein Abdul Azis
Penerbit :GIP
Halaman : 95 halaman
Ukuran buku :21,5cm x 27 cm
Bulan Ramadhan telah tiba. Aktifitas yang paling nyaman di siang hari bulan Ramadhan adalah membaca. Mungkin para pembaca pernah merasakan keasyikan membaca buku cerita, komik di bulan ini.
Anak kecil dengan rasa ingin tahunya yang tinggi, akan merasakan penasaran dan ingin segera melahap halaman demi halaman buku yang ada di tangannya. Apalagi bila dia pernah merasakan keasyikan membaca, hingga tanpa sadar waktu sudah siang atau sore. Dia akan merasakan manfaat membaca. Ternyata dapat melupakan rasa lapar dan dahaganya.
Diantara buku anak-anak yang ‘bergizi’ adalah 40 Kisah Pengantar Anak Tidur. Kenapa dikatakan bergizi? Karena buku ini sarat akan pelajaran.
Pada suatu hari, Abdullah bin Umar ra. (sahabat Rasulullah) dan sahabatnya pergi ke pasar untuk membeli barang yang diperlukan. Sesampainya di pasar, mereka mencari tempat untuk makan. Ketika itu lewat di depan mereka seorang anak kecil penggembala kambing. Abdullah memanggil anak gembala itu untuk makan bersama mereka. Anak gembala itu berkata, “Terima kasih, akan tetapi saya sedang berpuasa.”
Mendengar itu, Abdullah ra. memandang anak gembala itu dengan kagum dan berkata, “Hai anak gembala, di hari yang panas seperti ini engkau berpuasa sambil menggembala kambing pula?”
Anak itu menjawab, “Tuan, api neraka itu lebih panas lagi.” (halaman 13-14)
Pada suatu hari, Umar ibnul Khaththab ra melakukan perjalanan ke negeri Syam ditemani seorang budaknya. Karena terlalu tawadhu (rendah hati) dan lembutnya, ia naik unta bergantian dengan budaknya, sedangkan ketika itu ia tengah memegang jabatan Amirul Mu’minin.
Jika sampai giliran Umar ra yang menaiki unta, maka budaknya berjalan kaki beberapa waktu sambil memegang tali kendali. Setelah itu, mereka ganti posisi, Umar ra turun dan berjalan kaki beberapa waktu sambil memegang tali kendali, sedangkan budaknya naik ke atas unta. Begitu seterusnya. Hingga ketika menjelang sampai di Syam, yang mendapat giliran untuk menaiki unta adalah si budak. Sehingga si budak naik unta dan Umar berjalan kaki sambil memegang tali kendali.
Kedatangan mereka telah diketahui oleh Abu Ubaidah ibnul Jarrah yang pada saat itu menjabat amir/gubernur di Syam. Abu Ubaidah berkata kepada Umar, “Wahai Amirul Mukminin! Para pembesar negeri Syam akan keluar menemuimu. Alangkah tidak layaknya jika mereka menyaksikanmu dalam kondisi seperti ini.
Akan tetapi, jawaban yang diberikan oleh Umar ra adalah, “Allah telah memuliakan kita dengan agama Islam . Allah adalah Maha Lembut dan Dia menyukai kelembutan dalam segala sesuatu. Lalu mengapa aku tidak bisa bersikap lembut kepada budakku, dengan merendahkannya dan bersikap takabur kepadanya. (halaman 26-27)
Buku ini juga dilengkapi “Hikmah Cerita” di penutup setiap cerita. Sehingga orang tua yang membacakan cerita untuk anak, dapat dituntun dalam mengarahkan anaknya.
Di dalam buku sejenis, setiap satu cerita diakhiri dengan berbagai pertanyaan yang terkait dengan cerita. Namun untuk buku ini tidak ditemukan berbagai pertanyaan seperti itu.
Buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang membuat anak-anak tertarik untuk membaca. Namun gambar-gambar itu tidak berwarna. Ini kekurangannya bila dibandingkan dengan buku cerita anak-anak lainnya yang dilengkapi dengan gambar2 berwarna.
Tapi karena buku ini dilengkapi dengan gambar2 tidak berwarna, harga buku ini menjadi relative lebih murah.
Bentuk buku ini agak besar kurang lebih seukuran majalah, sehingga huruf2nya nyaman untuk dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar