JUDUL
RESENSI ; BELAJARLAH DARI SIAPAPUN
JUDUL BUKU : MENYEMAI IMPIAN, MERAIH SUKSES MULIA
PENULIS : JAMIL AZZAINI
PENERBIT : GRAMEDIA
HAL : 174 HAL
Ada yang sudah membaca buku berjudul Menyemai Impian, Meraih Sukses Mulia? Kalau belum, cari deh buku itu.
JUDUL BUKU : MENYEMAI IMPIAN, MERAIH SUKSES MULIA
PENULIS : JAMIL AZZAINI
PENERBIT : GRAMEDIA
HAL : 174 HAL
Ada yang sudah membaca buku berjudul Menyemai Impian, Meraih Sukses Mulia? Kalau belum, cari deh buku itu.
Buku
karya mas Jamil Azzaini, seorang inspirator Sukses Mulia dan penulis buku
bestseller Kubik Leadership berisikan berbagai tulisan inspirasi pembangkit
motivasi dan pemakna hidup.
Salah
satu ceritanya adalah kisah nyata beliau ketika mendengar cerita dari ayahnya.
Pada saat itu beliau masih kecil.
“Mil bapak mau cerita, mau dengar?”
Mas Jamil pun mengangguk. “Kamu tahu proses terjadinya mutiara?” Mas Jamil menggelengkan kepala.
“Mil bapak mau cerita, mau dengar?”
Mas Jamil pun mengangguk. “Kamu tahu proses terjadinya mutiara?” Mas Jamil menggelengkan kepala.
“Waktu
kerang muda mencari makan atau bergerak untuk pindah, ia membuka cangkah
penutup badannya. Buka…tutup…buka….tutup. Nah suatu kali, di saat cangkah itu
terbuka sebutir pasir masuk cangkah kerang itu. Sang kerang pun menangis sambil
memanggil-manggil ibunya, “Bu sakit bu….ada pasir masuk ke dalam tubuhku.”
Sang
ibu menjawab, “Sabar ya, Nak. Jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah
kebaikan kepada sang pasir yang telah menyakitimu itu. Ia pun menuruti nasehat
ibunya. Ia menangis, tapi air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yang
masuk ke dalam tubuhnya itu. Hal ini terus menerus dia lakukan. Dengan balutan
air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan kemudian hilang sama
sekali.
Beberapa
saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yang ada pasirnya dipisahkan
dari kerang yang tidak ada pasirnya. Kerang tak berpasir dijual secara obral di
pinggir jalan menjadi kerang rebus.
Sedangkan
kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan kali lipat lebih mahal
dibandingkan kerang yang tak berpasir. Mengapa bisa begitu? Karena pasir yang
ada di dalam kerang itu berubah menjadi inti mutiara. Ya butiran pasir itu
dibalut dengan air mata dan berubah menjadi mutiara.
Bapak
melanjutkan, “Kalau kamu tidak pernah mendapat cobaan, kamu akan menjadi
seperti kerang rebus atau kerang yang tidak ada harganya. Tapi kalau kamu mampu
menghadapi cobaan, bahkan mampu member manfaat bagi orang lain, ketika kamu
mendapat cobaan, kamu akan menjadi mutiara.”
“Jamil…kamu
memilih menjadi apa? Kerang rebus atau kerang mutiara?” tanya bapak.
Thoriq
bin Ziyad adalah adalah penakluk Spanyol. Begitu mendarat di Spanyol, Thoriq
mengumpulkan seluruh pasukannya yang telah bersama-sama mengarungi selat antara
benua Afrika dan benua Eropa. Beliau mengumpulkan di sebuah bukit yang kemudian
dikenal sebagai Gibraltar (Jabal Thariq). Disinilah Thariq bin Ziyad
memerintahkan pasukannya untuk membakar seluruh armada kapalnya yang baru saja
digunakan menyeberangi selat Afrika-Eropa.
Akibatnya,
seluruh pasukan tidak ada pilihan. Ketika berperang, mereka tidak dapat
melarikan diri dari pertempuran dan mau tidak mau mereka harus menghadapi
pasukan musuh.
Hikmah
yang terkandung dari kisah ini, seperti yang dipetik oleh mas Jamil adalah bila
ingin memenangkan persaingan dalam kehidupan jangan pernah punya rencana untuk
“lari dari gelanggang”. Seberat apapun problema, persaingan dan tantangan,
semua itu harus dihadapi.
Banyak
buku-buku inspirasi yang beredar. Ada yang dominan diisi pengalaman pribadi.
Ada yang temanya dominan terkait dengan sedekah. Ada juga yang berkaitan dengan
tokoh-tokoh. Buku mas Jamil ini ada berisikan pengalaman pribadi. Seperti kisah
kerang di atas.
Ada
juga yang berangkat dari pengetahuan penulis tentang masyarakat Jepang yang
gemar makan ikan segar dan tidak suka dengan ikan yang sudah tidak segar.
Bagaimanakah nelayan Jepang mensiasati agar ikan hasil tangkapannya tetap
segar, padahal waktu yang dihabiskan selama berlayar cukup lama? Pelajaran
apakah yang dapat diambil dari pengalaman nelayan Jepang itu. Temukan
jawabannya di dalam “Undanglah ‘Hiu-hiu Kecil” Dalam Kehidupan Anda”
Juga
ada catatan sejarah Islam yang dikemas sedemikian rupa, hingga dapat dipetik
hikmahnya. Seperti kisah Thoriq bin Ziyad di atas. Temukan kisah lengkapnya dan
hikmah lain yang dipetik penulis. Ada juga catatan sejarah mengenai gubernur di
masa khalifah Umar bin Khatthab. Gubernur itu bernama Sa’id bin Amir. Temukan
kisah dan hikmahnya dalam Andai Pemimpin Kami Sa’id.
Temukan
kisah-kisah lainnya. Ada sekitar 40-an kisah yang dapat dipetik hikmahnya.
Semuanya dibahas secara ringkas, padat, sehingga tidak memberatkan para
pembaca.
Tulisan2an
ini terbagi dalam beberapa bab. Diantaranya Bab Anak Desa Menjemput Impian,
-Penghambat Sukses
-Belajarlah Dari Siapapun
-Cinta dan Keluarga
-Meraih Sukses Mulia
-Yang Ditanam itulah yang Dituai
-Menjaga Hasil yang DItuai
-Belajarlah Dari Siapapun
-Cinta dan Keluarga
-Meraih Sukses Mulia
-Yang Ditanam itulah yang Dituai
-Menjaga Hasil yang DItuai
Buku ini terdiri dari 174 halaman, tidak tebal namun
sarat makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar