Judul Asli: Hakadza Hazamuu Al-Ya’sa
Pengarang: Dr. Salwa al-Udhaidan
Judul Terjemahan: Jangan Putus Asa!
Penerjemah: Arya Noor A.
Harga: Rp 92.000
Penerbit: DAUN PUBLISHING
Perjalanan
hidup manusia tidak selamanya mulus. Ada saja onak dan duri yang
menghalangi perjalanan. Terkadang batu besar yang menghalangi. Juga
kerikil-kerikil kecil yang tidak kalah berbahayanya. Semuanya ini dapat
membuat manusia menjadi kecil hati, pesimis bahkan menjadi putus asa dan
enggan untuk berusaha lagi.
Itulah perjalanan manusia,
semua manusia. Baik di barat maupun di timur. Baik yang muslim maupun
yang non muslim. Semuanya pernah mengalami dan akan terus mengalaminya.
Yang
menjadi permasalahan, bagaimana menghadapi duri kehidupan, batu dan
kerikilnya hidup? Bukan sekedar menghadapi, tapi menghadapinya dengan
lapang dada dan terus maju pantang mundur meraih cita-cita yang
diinginkan?
Buku Hakadza Hazamuu Al-Ya’sa ini bercerita
tentang kisah-kisah orang yang berhasil menghadapi kerikil dan durinya
kehidupan dengan baik.
Siapa yang tidak tahu dengan Mc.
Donald? Tempat penjualan ini, dapat kita temukan hampir di setiap sudut
kota, hampir seluruh mall-mall ibu kota. Tapi tahukah bagaimana
perjuangan pemilik Mc. Donald ini hingga sukses?
Raymond Kroc yang biasa dipanggil Ray Kroc merupakan pemilik Mc. Donald. Perjuangannya tidak bisa dibilang ringan.
Mulanya dia dan temannya menggeluti usaha menjual barang-barang konsumtif. Namun usahanya ini gagal.
Kemudian
dia beralih menjadi penjual bibit tanaman gandum. Lalu beralih profesi
sebagai supir mobil ambulance. Akan tetapi nampaknya, usahanya belum
bisa dikatakan sukses.
Dia pun beralih menjadi karyawan di sebuah stasiun radio. Dia sempat juga bekerja di kantor pertanahan.
Usaha
Ray mulai memasuki tahun-tahun sukses, ketika dia memasarkan sebuah
produk baru pada saat itu, blender. Dengan blender, 5 jenis buah-buah
dapat dijadikan satu dan menjadi segelas jus.
Dia bertekad
untuk memasarkan blender ini ke seluruh pelosok di AS. Dia jelajahi
berbagai pelosok selama 20 th, untuk memasarkan blender.
Suatu
hari, di saat usianya sudah menginjak 52 th, dia berhenti di sebuah
rumah makan yang menggunakan blender seperti yang dijualnya.
Di
dalam warung ini terdapat dua orang bersaudara (Dick dan Mac McDonald)
yang menjajakan kentang dan hamburger. Dia menjadi tertarik pada warung
kecil itu. Dia berpikir tentang warung itu sepanjang malam.
Dia
menjelaskan ingin bergabung dan bekerja sama dengan dua orang
bersaudara ini. Dia mengusulkan agar dibuka pula warung-warung seperti
ini di seluruh AS. Pada mulanya usulan ditolak oleh kedua orang
bersaudara ini. Mereka tidak begitu bersemangat terhadap rencana
tersebut.
Namun akhirnya setelah diskusi panjang, kedua
bersaudara ini menyetujui dan ditanda tanganilah nota kesepakatan
kerjasama. Maka dibukalah warung-warung makan di berbagai tempat dengan
nama dan dekorasi yang sama. Disepakati bahwa pembagian keuntungan
adalah fifty-fifty dari laba kotor.
Setelah tujuh tahun
berlalu, pedagang keliling ini membeli license merk dagang milik kedua
bersaudara ini. Serta membayar semua yang dimiliki keduanya.
Muncullah
nama Mc. Donald di seluruh dunia. Nama yang sama dengan nama pemilik
awalnya, dua bersaudara itu. Rumah makan ini menyajikan makanan cepat
saji.
Ada kisah seorang anak Mesir bernama Rafi’i. Mulanya
dia hidup dengan kondisi fisik yang normal. Namun ketika di SMP, dia
diserang suatu yang penyakit yang parah dan menyebabkan syaraf
pendengarannya terganggu dan akhirnya dia menjadi tuli.
Namun
kondisi ini, tidak membuatnya menjadi putus asa. Dia tekun dalam
belajar. Dia bekerja layaknya orang normal. Dia bekerja sebagai penulis
di pengadilan agama.
Dia akhirnya menjadi seorang penyair yang kreatif, penulis yang unggul, seorang sejarawan dan kritikus.
Meski
usia Ar-Rafi’I relatif pendek, namun dia meninggalkan berbagai
peninggalan bernilai sastra. Dia mewarisi diwan-diwan syair di samping
buku-buku sastra dan kasidah yang bermacam-macam jenisnya.
Buku
ini tidak saja menceritakan kisah-kisah baru, namun juga menceritakan
kisah-kisah yang dialami kaum muslimin di masa lampau. Khansa, namanya
seorang wanita yang merelakan keempat orang anaknya gugur sebagai
syahid.
Dia menyambut berita syahid keempat anaknya dengan
keimanan orang-orang sabar dan berkata, “Segala puji bagi Allah yang
telah memuliakan saya dengan dengan terbunuhnya mereka. Saya berharap
pada Allah agar Dia mengumpulkan saya dengan mereka di surga kelak.”
Apa rahasia kesabaran Khansa, padahal di masa jahiliyyah, dia meratapi saudara seayahnya yang telah wafat?
Di buku ini juga dikisahkan tentang ulama besar Ibnu Taimiyyah, ketika dia memperoleh cobaan.
Buku
ini berkisah tentang perjuangan orang-orang dalam mencapai sukses. Buku
ini perlu dimiliki oleh siapa saja. Di dalam buku ini terdapat kisah
perjuangan dan suksesnya seorang wiraswasta, seperti Ray Kroc. Juga
perjuangan seorang politikus seperti Nelson Mandela. Ada pula kisah
sukses seorang penulis, JK Rowling dan Agatha Christie. Juga ada kisah
tentang seorang peniliti yang kerap mengalami kegagalan, namun dia terus
berusaha hingga ia berhasil.
Buku ini cukup tebal, namun sayang tidak dikemas dalam bentuk hard cover.
sumber image:www.daunpublishing.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar