Judul resensi : Misteri Kuda Pacu Yang Hilang
Judul buku : Serikat Sapta Siaga
Penulis : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia
Judul buku : Serikat Sapta Siaga
Penulis : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia
Memang
luar biasa karya Enid Blyton. Diantaranya serial Sapta Siaga yang berjudul
Serikat Sapta Siaga.
Kisah
dimulai dengan undangan rapat kepada para anggota Sapta Siaga (SS). Peter salah
seorang yang dituakan dalam SS mengusulkan adiknya Janet yang juga anggota SS
untuk mengadakan rapat.
Undangan
pun dibuat, salah satu isinya adalah “Jangan lupa KATA SANDI.” Berbagai macam
yang dilakukan penulis cerita detektif untuk menciptakan suasana. Beraneka cara
yang dilakukan untuk menggiring pembaca pada suasana petualangan.
Coba
saja baca cerita Trio Detektif karya Alfred Hitchcock. Hitchcock –dari buku
yang pernah dibaca- mencoba untuk menggiring pembaca pada suasana petualangan
dan pola pikir seorang detektif/petualang dengan cara tertentu. Misalnya dengan
cara memperlihatkan pada pembaca tentang analisa Jupiter –salah seorang anggota
Trio Detektif- terhadap orang yang baru saja datang berkunjung.
Baca
pula komik Detektif Conan. Penulisnya juga pandai meramu cerita sehingga
pembaca terbawa pada situasi cerita.
Seperti
itulah yang dilakukan Enid Blyton untuk menciptakan suasana. Para pembaca
dibawa pada suasana di lingkungan anak-anak yang gemar pada petualangan. Setiap
anggota Sapta Siaga yang akan hadir dalam rapat, harus mengucapkan kata sandi
terlebih dahulu. Bila sandi yang diucapkan benar, barulah diizinkan masuk ke
dalam ruang rapat dan mengikuti rapat.
Kata
sandi saat itu adalah Baltasar. Kata Sandi ini juga berguna di kondisi yang
lain dan bukan menjelang rapat saja. Terlihat dalam serial Sapta Siaga ini.
Selain
itu, para anggota SS juga harus mengenakan lencana bertuliskan inisial SS
ketika hadir dalam rapat. Setiap anggota yang tidak mengenakannya di saat rapat
akan ditegur dan mendapat peringatan. Ini merupakan suatu alat pengenal antar
anggota juga, di samping kata sandi.
Rapat
pertama kali ini tidak membahas suatu peristiwa atau misteri. Para anggota SS
hanya membahas kata sandi untuk rapat berikutnya. Di samping itu juga
menetapkan bahwa bila ada peristiwa penting yang perlu dibahas dan dipecahkan,
para anggota dapat meninggalkan sepucuk surat di gudang milik orang tua Peter
dan Janet.
Usai
rapat mereka makan makanan kecil dan minum minuman limun. Sampai di sini cerita
mengalir biasa. Tidak ada hal yang aneh. Termasuk kegiatan yang mereka lakukan
setelah makan dan minum. Mereka bermain di lapangan bersalju dan membuat boneka
dari salju.
Tetapi
ternyata di halaman berikutnya, boneka-boneka dari salju ini menjadi suatu hal
yang penting. Mengapa? Karena pada suatu kondisi, mereka harus menyamar menjadi
boneka salju.
Di
halaman selanjutnya para anggota SS bertemu dengan bapak tua yang bertugas
menjaga sebuah rumah tua. Pria tua yang agak tuli ini seorang pemarah dan penuh
misteri.
“Ayo
kalian pergi dari sini! Bawa anjing itu pergi! Aku tak suka ada anak atau
anjing ribut-ribut di sini. Anak-anak kurang ajar!” (hal. 30)
Tongkat
itu diacungkan-acungkannya, anak-anak diancamnya hingga ketakutan. (hal. 30)
Benar-benar
misteri. Tinggal seorang diri di rumah tua. Seorang pria tua galak yang tidak
ingin diganggu oleh anak-anak dan ributnya gonggongan anjing. Munculnya tokoh
orang tua yang agak tuli, tinggal di rumah tua dan memiliki temperamen pemarah,
membuat pembaca menjadi semakin penasaran. Penasaran untuk meneruskan bacaannya
hingga tammat.
Sampai
di sini petualangan belum dimulai. Petualangan dimulai, ketika Jack kehilangan
lencana SS miliknya. Jack mencarinya dalam rumah, namun tidak ditemukannya.
Karena mengerti pentingnya lencana itu, tanpa menunggu hari esok, Jack keluar
di malam hari.
Di
saat itulah, dia melihat mobil gandengan. Dia segera bersembunyi dan mendengar
ada dua orang yang sedang bercakap-cakap. Lalu dia mendengar bunyi-bunyi aneh
dari arah kedua orang tua itu. Seperti bunyi gerendel ditarik membuka. Mungkin
gerendel mobil gandeng. (hal.44)
Tiba-tiba
terdengar bunyi yang menyebabkan Jack cepat-cepat melompati pintu pagar dan
lari tunggang langgang. Ia mendengar bunyi dengusan marah yang disusul pekik
melengking tinggi. Sesudah itu keributan pergumulan, diselingi napas
terengah-engah yang datang dari kedua orang dilihatnya tadi. (hal. 44)
Dari
sinilah petualangan dimulai. Jack meninggalkan pesan yang berisi pengalamannya
yang aneh itu di gudang milik orang tua Peter. Keesokkan harinya, anggota SS
mengadakan rapat dengan kata sandi barunya PEKAN.
Pembagian
tugas pun dilakukan. Kisah selanjutnya begitu menarik dan menegangkan. Ada yang
mendapat tugas menyelidiki rumah tua itu. Ada yang bertugas memeriksa bekas
roda mobil gandengan semalam. Ada pula yang mencari tahu, milik siapakah rumah
tua itu.
Ada
apakah sebenarnya? Siapa kedua orang yang mengendarai mobil gandeng itu? Apa
yang mereka bawa dalam mobil gandeng itu?
Cerita
ini menarik dan lumayan menegangkan. Hanya sayang, mengenai bapak tua yang tuli
itu tidak dibahas secara tuntas. Seakan kehadirannya hanya sebagai tokoh
figuran, tidak memiliki peran yang begitu penting.
Tidak
diceritakan bahwa dia terlibat atau tidak dalam kejahatan. Dia ikut ditangkap
atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar