Senin, 19 Mei 2014

Misteri Kuda Pacu Yang Hilang



Judul resensi : Misteri Kuda Pacu Yang Hilang
Judul buku : Serikat Sapta Siaga
Penulis : Enid Blyton
Penerbit :
Gramedia


Memang luar biasa karya Enid Blyton. Diantaranya serial Sapta Siaga yang berjudul Serikat Sapta Siaga.

Kisah dimulai dengan undangan rapat kepada para anggota Sapta Siaga (SS). Peter salah seorang yang dituakan dalam SS mengusulkan adiknya Janet yang juga anggota SS untuk mengadakan rapat.

Undangan pun dibuat, salah satu isinya adalah “Jangan lupa KATA SANDI.” Berbagai macam yang dilakukan penulis cerita detektif untuk menciptakan suasana. Beraneka cara yang dilakukan untuk menggiring pembaca pada suasana petualangan.

Coba saja baca cerita Trio Detektif karya Alfred Hitchcock. Hitchcock –dari buku yang pernah dibaca- mencoba untuk menggiring pembaca pada suasana petualangan dan pola pikir seorang detektif/petualang dengan cara tertentu. Misalnya dengan cara memperlihatkan pada pembaca tentang analisa Jupiter –salah seorang anggota Trio Detektif- terhadap orang yang baru saja datang berkunjung.

Baca pula komik Detektif Conan. Penulisnya juga pandai meramu cerita sehingga pembaca terbawa pada situasi cerita.

Seperti itulah yang dilakukan Enid Blyton untuk menciptakan suasana. Para pembaca dibawa pada suasana di lingkungan anak-anak yang gemar pada petualangan. Setiap anggota Sapta Siaga yang akan hadir dalam rapat, harus mengucapkan kata sandi terlebih dahulu. Bila sandi yang diucapkan benar, barulah diizinkan masuk ke dalam ruang rapat dan mengikuti rapat.

Kata sandi saat itu adalah Baltasar. Kata Sandi ini juga berguna di kondisi yang lain dan bukan menjelang rapat saja. Terlihat dalam serial Sapta Siaga ini.

Selain itu, para anggota SS juga harus mengenakan lencana bertuliskan inisial SS ketika hadir dalam rapat. Setiap anggota yang tidak mengenakannya di saat rapat akan ditegur dan mendapat peringatan. Ini merupakan suatu alat pengenal antar anggota juga, di samping kata sandi.

Rapat pertama kali ini tidak membahas suatu peristiwa atau misteri. Para anggota SS hanya membahas kata sandi untuk rapat berikutnya. Di samping itu juga menetapkan bahwa bila ada peristiwa penting yang perlu dibahas dan dipecahkan, para anggota dapat meninggalkan sepucuk surat di gudang milik orang tua Peter dan Janet.

Usai rapat mereka makan makanan kecil dan minum minuman limun. Sampai di sini cerita mengalir biasa. Tidak ada hal yang aneh. Termasuk kegiatan yang mereka lakukan setelah makan dan minum. Mereka bermain di lapangan bersalju dan membuat boneka dari salju.

Tetapi ternyata di halaman berikutnya, boneka-boneka dari salju ini menjadi suatu hal yang penting. Mengapa? Karena pada suatu kondisi, mereka harus menyamar menjadi boneka salju.

Di halaman selanjutnya para anggota SS bertemu dengan bapak tua yang bertugas menjaga sebuah rumah tua. Pria tua yang agak tuli ini seorang pemarah dan penuh misteri.

“Ayo kalian pergi dari sini! Bawa anjing itu pergi! Aku tak suka ada anak atau anjing ribut-ribut di sini. Anak-anak kurang ajar!” (hal. 30)

Tongkat itu diacungkan-acungkannya, anak-anak diancamnya hingga ketakutan. (hal. 30)

Benar-benar misteri. Tinggal seorang diri di rumah tua. Seorang pria tua galak yang tidak ingin diganggu oleh anak-anak dan ributnya gonggongan anjing. Munculnya tokoh orang tua yang agak tuli, tinggal di rumah tua dan memiliki temperamen pemarah, membuat pembaca menjadi semakin penasaran. Penasaran untuk meneruskan bacaannya hingga tammat.

Sampai di sini petualangan belum dimulai. Petualangan dimulai, ketika Jack kehilangan lencana SS miliknya. Jack mencarinya dalam rumah, namun tidak ditemukannya. Karena mengerti pentingnya lencana itu, tanpa menunggu hari esok, Jack keluar di malam hari.

Di saat itulah, dia melihat mobil gandengan. Dia segera bersembunyi dan mendengar ada dua orang yang sedang bercakap-cakap. Lalu dia mendengar bunyi-bunyi aneh dari arah kedua orang tua itu. Seperti bunyi gerendel ditarik membuka. Mungkin gerendel mobil gandeng. (hal.44)

Tiba-tiba terdengar bunyi yang menyebabkan Jack cepat-cepat melompati pintu pagar dan lari tunggang langgang. Ia mendengar bunyi dengusan marah yang disusul pekik melengking tinggi. Sesudah itu keributan pergumulan, diselingi napas terengah-engah yang datang dari kedua orang dilihatnya tadi. (hal. 44)

Dari sinilah petualangan dimulai. Jack meninggalkan pesan yang berisi pengalamannya yang aneh itu di gudang milik orang tua Peter. Keesokkan harinya, anggota SS mengadakan rapat dengan kata sandi barunya PEKAN.

Pembagian tugas pun dilakukan. Kisah selanjutnya begitu menarik dan menegangkan. Ada yang mendapat tugas menyelidiki rumah tua itu. Ada yang bertugas memeriksa bekas roda mobil gandengan semalam. Ada pula yang mencari tahu, milik siapakah rumah tua itu.

Ada apakah sebenarnya? Siapa kedua orang yang mengendarai mobil gandeng itu? Apa yang mereka bawa dalam mobil gandeng itu?

Cerita ini menarik dan lumayan menegangkan. Hanya sayang, mengenai bapak tua yang tuli itu tidak dibahas secara tuntas. Seakan kehadirannya hanya sebagai tokoh figuran, tidak memiliki peran yang begitu penting.

Tidak diceritakan bahwa dia terlibat atau tidak dalam kejahatan. Dia ikut ditangkap atau tidak.
sumber image:
www.rakuten.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar