Senin, 19 Mei 2014

Hikmah Di balik Kisah




Judul resensi : Hikmah Di balik Kisah
Judul buku : Cahaya Langit
Penulis : Ust. Bobby Herwibowo
Penerbit : Kuwais
Ketebalan : 252 Halaman

Banyak sekali peristiwa dan pengalaman yang sarat dengan hikmah. Dapat menjadi pelajaran dan cermin bagi orang banyak.

Terkadang pemilik cerita atau pengalaman tersebut berbagi kepada orang lain. Dengan harapan dapat berguna bagi orang lain. Dia sampaikan kepada sanak keluarga, tetangga dan orang-orang terdekat dengannya.

Bila dia tidak menuliskan pengalamannya ini, maka jangkauan cerita yang sampai ke orang lain, hanya terbatas pada orang-orang sekitar. Hanya terbatas pada orang-orang yang bertemu dengan pemilik cerita.

Sehingga bila orang ini meninggal, penyebaran cerita penuh makna itu akan semakin kecil.

Tapi alhamdulillah, ada sebuah buku yang mengumpulkan berbagai kisah dan pengalaman yang sarat dengan makna. Buku itu berjudul Cahaya Langit -Hidup Tak Selamanya Hitam-.

Buku ini berisi sekitar 40-an kisah nyata. Berbagai pelajaran yang dapat dipetik dari kisah-kisah itu.

Kisah 2 jam, 2 kali lipat bermuatan pesan bahwa Allah Maha Kuasa Membolak-balikkan hati.

Didik meminta istrinya untuk mengirimkan uang ke adiknya yang tinggal di Semarang.

“Buat apa pak?” tanya Feny istri Didik
“Pokoknya kamu kirim saja ke rekening Arif (adik Didik) lewat SMS bangking. Hitung-hitung berbagi rezeki. Sepertinya sudah lama kita tidak membantu Arif sekeluarga,” jelas Didik

Dalam perjalanan tugas, pak Didik mendapat telepon dari istrinya. Dia mengabarkan bahwa uang sudah dikirimkan ke Arif.

Usai menerima kabar ini, Didik langsung menelpon Arif. “Apa kabarmu Dik?” tanya Didik

Oh ya, baru saja Feny, istriku kirim dana satu setengah juta rupiah buat keponakan-keponakanku di Semarang. Coba cek, apa sudah sampai?” jelas Didik

“Subhanallah. Alhamdulillah. Terima kasih Mas. Saya tidak tahu harus berucap apa ya?” sambut Arif

“Memangnya kenapa Rif?” tanya Didik
“Subhanallah, beberapa hari ini saya sedang bingung akan bayaran sekolah Danu. Ia diterima di SMP Negeri, tapi uang pendaftarannya satu setengah juta. Saya sudah mencari utangan ke mana-mana, tetapi tidak dapat. Alhamdulillah Allah menggerakkan hati Mas Didik, padahal saya belum cerita tentang hal ini.(hal 2-3)

Lalu apa yang dimaksud dengan judul 2 Jam, 2 Kali Lipat? Temukan jawabannya.

Di dalam kisah yang lain Allah memperlihatkan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan amal shalih hamba-Nya. Apalagi bila bentuknya harus mengorbankan kepentingan diri dan keluarga.

Di dalam tulisan yang berjudul 40 Juta Untuk Orang Tua Berhaji diceritakan. Mukhtar dan istrinya berbincang-bincang. Pada saat itu mereka ingin membeli rumah dan memang pada saat itu mereka belum mempunyai rumah. Uang yang mereka miliki genap berjumlah 40 Juta.
Uang sebesar itu cukup untuk membangun sebuah rumah. Namun Mukhtar berpikiran lain. Dia terpikir bahwa kedua orang tua dan kedua mertuanya belum menunaikan ibadah haji.

Mukhtar mengusulkan pada istrinya agar uang yang sedianya diperuntukkan membeli sebuah rumah, dialokasikan untuk naik haji. Naik haji kedua orang tua dan mertuanya.

Istri Mukhtar sempat bingung, ragu. Berulang kali menarik kembali keputusannya, karena timbul rasa bimbang. Namun akhirnya keputusan mereka menjadi bulat.

Ketegaran hati pun mengkristal dan niat suci itu pun dilaksanakan. Saat itu ongkos naik haji (ONH) kira-kira Rp 7 juta. Ditambah biaya bimbingan dan biaya hidup selama di Tanah Suci, maka kira-kira uang Rp 40 juta itu cukup. (hal. 7)

Hanya tiga bulan berselang dari pendaftaran haji dan penyerahan biaya haji itu, orang tua pun belum berangkat haji ke Tanah Suci. Namun Mukhtar sudah mendapatkan balasan Illahi.

“Saya gak sangka Pak, saat itu saya menerima bonus akhir tahun perusahaan senilai Rp 360 juta. Saya kaget dan teramat bersyukur kepada Allah Swt Yang Maha Pemurah.

Uang itu Mukhtar belikan mobil dan sebuah rumah. Ya, sebuah rumah yang dibeli setelah ditangguhkan keinginan memilikinya demi berbakti kepada orang tua. Allah memberi rumah yang lebih besar dari keinginan semula. (hal. 9)

Dalam kisah lainnya, penulis ingin memperlihatkan betapa perjuangan seorang janda yang berniat untuk naik haji. Uang seperak demi seperak dikumpulkan, namun belum cukup jumlah yang dikumpulkan, uang itu terpakai kembali. Terpakai untuk keperluan yang lain.

Lalu apa yang dilakukannya, sehingga dia berhasil memperoleh uang yang jumlahnya cukup untuk biaya ibadah haji? Temukan jawabannya (Kisah Ibu Janda Yang bersedekah Rp 1 Juta hal. 33)

Jenis buku seperti ini memang bukan jenis yang baru. Sebelumnya pernah ada buku sejenis yang berjudul Tangan Allah di Seutas Tali, karya Mas Bayu Gawtama Tali. Namun cerita-cerita yang dihadirkan oleh ustadz Bobby Herwibowo ini memang berbeda.

Ustadz yang kerap berceramah di berbagai masjid, perkantoran dan radio ini senantiasa memperoleh cerita-cerita baru. Cerita-cerita baru yang penuh hikmah.

Namun memang perlu diakui, bagi mereka yang sering mendengar ceramah ustadz Bobby, sering membaca tulisan beliau di milis, ada beberapa kisah yang sudah pernah dipublikasikan.

Buku ini juga dilengkapi dengan CD Audio ustadz Bobby Herwibowo dan dijual dengan harga yang relatif murah.
Ukuran buku pas, pilihan huruf juga tepat serta kertas yang digunakan merupakan kertas yang bagus. Buku yang terdiri dari 252 halaman ini layak untuk kita baca.

sumber image:

rumahpintar-kembar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar