Judul Buku : Misteri Naga
Batuk
Alfred Hitchcock & Trio
Detektif
Penerbit : Gramedia
Buku yang diresensi ini bukan merupakan buku baru,
sebagaimana yang biasa dilakukan oleh peresensi. Novel karya Alfred Hitchcock
memang luar biasa. Salah satunya serial Trio Detektif yang berjudul Misteri
Naga Batuk.
Kisah dibuka dengan pertanyaan Jupiter kepada kedua
orang sahabatnya, “Langkah-langkah mana yang kita ambil, jika kita hendak
melakukan perampokan terbesar yang pernah terjadi di daerah sini?”
Pertanyaan ini memang tidak ada sama sekali hubungannya
dengan cerita. Tetapi memang piawai menciptakan suasana.
Pertanyaan di atas sebenarnya bukan pertanyaan Jupiter
kepada Pete dan Bob (dua rekan Jupiter). Bukan pertanyaan yang menggiring
pemikiran Pete dan Bob.
Sesungguhnya pertanyaan ini bertujuan menggiring
pembaca agar mengetahui kondisi ketika para detektif berkumpul. Kemudian
penulis juga memperlihatkan apa yang dilakukan seorang detektif. Salah satunya
adalah mendengarkan berita.
Jupiter, Pete dan Bob menyaksikan berita di TV yang
menayangkan berita tentang kehilangan anjing yang banyak dialami oleh warga di
daerah Seaside.
Tidak lama kemudian, Alfred Hitchcock menghubungi Trio
Detektif ini untuk mencari seekor anjing hilang milik salah seorang temannya,
Henry Allen.
Ini satu lagi yang mungkin disukai oleh sebagian
pembaca. Penulis tidak terlalu berlama-lama dalam menjelaskan setting tempat,
kondisi cuaca. Dia langsung pada perkara yang akan ditangani oleh Trio
Detektif.
Sesampai di rumah Henry Allen, dia menceritakan bahwa
anjing miliknya hilang. Yang anehnya, dia melihat seekor naga. Allen juga memberitahu
Trio Detektif, ada dua orang tetangganya yang dapat ditanyakan terkait dengan
perkara ini. Mereka masing-masing bernama Carter dan Shelby.
Dilihat dari sikap kedua tetangga Allen ini, mereka
dimungkinkan menjadi dalang pencurian atau penculikan anjing. Begitulah dugaan
yang muncul.
Setelah itu muncul berbagai misteri yang membuat para
pembaca bertanya-tanya. Siapa yang memotong tangga yang menghubungkan tebing
dengan pantai.
Dekat pantai terdapat sebuah gua. Di dalam gua inipun terdapat sebuah sumur.
Bob sempat jatuh terperosok ke dalamnya. Pada saat itu
begitu menegangkan. Karena ternyata dasar sumur, terbuat dari pasir yang dapat
mengisap benda yang jatuh di atasnya.
Di dalam gua juga terdapat beberapa potong papan yang
menjadi dinding gua. Papan ini dapat digeser dan Trio Detektif berhasil masuk
ke sebuah ruangan di bagian dalamnya.
Gua ini ternyata bersambung dengan ruang bawah tanah
yang dahulunya pernah direncanakan untuk dibuat sebuah rel kereta api bawah
tanah.
Di gua ini, Trio Detektif bertemu dengan seekor naga.
Matanya bersinar, lidahnya menjulur-julur, suaranya parau dan mendengus.
Melihat kenyataan, mereka bertiga lari terbirit-birit. Awalnya mereka tidak
percaya ada seekor naga di zaman modern ini. Namun begitu melihatnya, sulit
bagi mereka untuk membantahnya. Terutama Pete dan Bob.
Sedangkan Jupiter tidak percaya. Setelah melihat film
ttg naga, dia menjadi ragu. Sebab naga di dalam film seperti terbang. Sedangkan
di gua, naga berjalan seperti di atas roda. Alasan lainnya, naga itu batuk.
Batuknya tidak wajar, seperti batuk manusia.
Banyak analisa dan inisiatif Jupiter, namun biasanya
disanggah oleh Pete. Mereka berdua berteman, namun seringkali bersebrangan,
tidak sependapat dan sejalan.
Novel dikemas dengan apik dari awal hingga akhir. Pembaca
banyak menduga dan banyak bertanya seiring dengan datangnya berbagai misteri.
Alfred Hitchcock memang layak mendapat acungan jempol.
Di halaman-halaman terakhir, misteri baru diungkapkan sedikit demi sedikit.
Sehingga pembaca dibuat penasaran untuk menyelesaikan bacaan ini. Sudah tiga
novel beliau yang dibaca, dua novel membuat penasaran hingga kata tammat
terucapkan.
sumber image:radjanovelbekas.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar